Bocah Palestina Hingga Suriah, Kemana Lagu 'We Are The World'?

Tragedi Paris
Seorang bocah muslim memberi bunga simbol perdamaian kepada tentara sekutu

bersamaislam.com - Lagu We Are The World ciptaan Michael Jackson menggugah dunia pada tahun 1985. Lirik-liriknya ternyata menjadi senjata yang lebih ampuh untuk meluluhkan dan melunakkan hati para pemimpin dunia ketika itu, terkait perang di Haiti, Afrika dan dunia secara umum.

Videonya saja di Youtube mendapat jutaan klik dalam berbagai versi unggahan. Bahkan versi baru yang dinyanyikan 25 tahun kemudian oleh musisi angkatan Justien Bieber pada tahun 2010 lalu mendapatkan 160 juta klik hingga saat ini. Angka yang luar biasa fantastis.



Tentu Michael Jackson menjadi orang yang paling berbahagia, mengetahui lagunya menjadi inspirasi di seluruh penjuru dunia untuk melakukan tindakan-tindakan kemanusiaan. Michael memang dikenal sangat mencintai anak-anak, apalagi Afrika, darah yang mengalir dalam tubuhnya.

Lagunya yang lain, Heal The World, juga menceritakan hal serupa. Tentang konflik perang dan anak-anak yang menjadi korban.

"To day we stand together all around the world, joining in a common purpose, to remake the planet and understanding in goodness. No one should have to suffer especially our children. This is for the children of the world," katanya terisak pada konser legendaris di California tahun 1993 yang lalu.

We are the world,
We are the children,
We are the ones who make a brighter day,
So let's start giving.

Sederhana sebenarnya pesan Michael dalam lagu itu. Start Giving. Mulailah memberi. Terutama untuk keberlangsungan hidup generasi masa depan. Atau bumi akan diwarisi oleh anak-anak yang lemah dalam berbagai hal.

Namun ternyata lagu itu tak seindah syairnya bagi bocah malang dari Palestina, yang sedang asyik bermain bola, tau-tau meregang nyawa akibat serangan pesawat udara zionis Israel. Giving apa yang telah diberikan kepada mereka jika tempat bermainnya sudah tak lagi aman hanya sekedar untuk bermain bola?

Pun demikian dengan Aylan, bocah malang itu menghentak kesadaran jutaan orang di dunia. Foto jasadnya terbaring di pantai dengan pakaian dan sepatu masih utuh, menambah rasa duka. Sudah sejauh apa engkau melangkahkan kaki mungilmu, Aylan? Berlari dari kampung halaman tempat kau dilahirkan?

Kini hal serupa berulang lagi, entah untuk yang keberapa kalinya. Ratusan orang tewas dalam sebuah tragedi di Paris yang dikutuk oleh semua pihak. Dan Perancis membalas dengan serangan 'tanpa ampun' yang menyebabkan anak-anak Suriah menangis lagi.

Tragedi Paris yang menelan ratusan korban jiwa 

Let's start giving. Yang dibutuhkan oleh anak-anak seperti Aylan adalah hal yang sederhana. Berbagi. Tempat bermain, sekolah, hingga udara segar buatnya tumbuh.

Lalu kemana lagu itu, seolah tak terdengar lagi. Di tengah standar ganda negara-negara Barat dan Amerika Serikat, asal lagu tersebut. Yang sewaktu-waktu berteriak lantang atas nama HAM, di kala lain mengirim pasukan untuk memusnahkan. Jikapun tidak demikian, senjata-senjata Barat -lah yang telah menyebabkan Aylan harus berpakaian lengkap mengarungi lautan.

Lalu kemana lagu We Are The World?
Di saat anak-anak Palestina, Suriah, dan Lebanon menangis? Hanya karena mereka tidak berkulit putih berambut pirang layaknya anak-anak Barat? Hanya karena mereka tidak fasih mengucapkan Thank You, Uncle Sam?

There's a choice we're making
We're saving our own lives
It's true we'll make a better day
Just you and me

Mister Presiden Hollande dan Obama, pelaku teror memang harus dikecam dan dikutuk, tapi harus ada perlakuan sama yang diberikan kepada semua kehidupan umat manusia.

Karena itu mister, malam hari saat anak-anak dan cucu anda tertidur pulas di atas kasur yang empuk, pandangilah mereka dan coba putar lagi lagu ini... and yeah, let's start giving. Karena ada anak-anak di belahan dunia lain sedang meregang nyawa hanya butuh satu tanda tangan dari anda. Ya anda, just you and me...

Post a Comment

0 Comments