Ilustrasi |
bersamaislam.com - Menjelang hari raya Idul Adha semua orang berlomba lomba untuk memilih hewan qurban terbaiknya agar hewan tersebut bisa menjadi kendaraan/tunggangan di akhirat kelak. Fakta sudah banyak di percaya banyak orang, namun apakah benar keutamaan berqurban adalah kelak ia akan menjadi tunggangan untuk menyebrangi jembatan sirat di akhrat kelak.
Dikutip dalam sebuah unggahan video pada akun ‘Adi Hidayat Official’. Persoalan ini dinilai oleh para ulama dan ahli hadist bahwa riwayat tersebut sangat lemah, bahkan menurut sebagian hal tersebut tidak memiliki asal. Sehingga disebut hadist yang bermasalah.
Namun ada pendapat yang menarik dari sebagian para ulama mengenai penyembelihan qurban ini. Fakta bahwa hewan qurban akan menjadi tunggangan di akhirat kelak hanyalah kata kata kiasan atau majas.
Jika seseorang yang akan berqurban mereka mencari hewan qurbannya dengan yang paling bagus, paling baik maka dimungkinkan pahala yang di dapatkannya pun akan semakin baik pula.
Nah dengan pahala yang baik adalah yang akan memudahkan seseorang di akhirat kelak untuk melawati jembatan Shiratal Mustaqim.
Seperti di kisahkan pada kisah anak dari nabi Adam yang memperebutkan saudarinya yang cantik yakni Iqlima. Diantara keduanya itu, Allah menyuruh mereka untuk berqurban. Habil yang seorang peternak memilih hewan paling baik dan gemuk untuk diqurbankan kepada Allah Swt. Sedangkan Qabil ia seorang petani yang memilih hasil kebunnya yang paling buruk.
Kemudian Allah menerima hasil qurban Habil melewati api yang mengambilnya. Dalam Al-Qur’an surah Al Kautsar ayat tiga terdapat kata ‘wanhar’ dalam bahasa arab berarti unta. Unta yang dimaksudkan disini adalah hewan yang paling tinggi, paling baik, dan paling bagus.
Bilamana kita mampu dengan kelebihan rezeki, maka carilah hewan paling baik dan paling besar manfaatnya. Dengan hati yang ikhlas untuk berqurban maka ini akan dilipatkan berganda ganda sehingga hal tersebut akan semakin memperberat timbangan amal kebaikan.
Dari beratnya timbangan tersebutlah yang akan membantu untuk mempermudah dan mempercepat seseorang melewati jembatan Shiratal Mustaqim.
Hal inilah ini di maksudkan dari keutamaan berqurban. Dikatakan dalam Al-Qur’an surah Al hajj ayat 37 ”Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demi-kianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu”.
0 Comments