Legenda Ikan Raksasa dalam Al-Qur'an


Ilustrasi ikan raksasa dalam Al-Qur'an 

bersamaislam.com
- Ikan raksasa dalam Al-Qur'an yang biasa kita sebut dengan Ikan Nun. Ikan ini ternyata hidup pada zaman 2 Nabi, yang berbeda waktu maupun tempat. Pertama yaitu Ikan Nun yang dihidup dizaman Nabi Yunus AS. Dan yang kedua Ikan Nun yang sama muncul di zaman Nabi Sulaiman. Penasaran? Mari kita kupas satu-persatu ceritanya!

Yang sudah kita ketahui tentang Ikan Nun ini tak lain ialah ikan yang pernah menelan nabiyullah bernama Yunus As. Nabi Yunus memiliki seorang ayah bernama Amatai atau biasa dikenal dengan sebutan Matta dan ibunya bernama Rivka. Ternukil dalam Al-Qur'an mengenai kisahnya yang terpecah menjadi beberapa surah, antara lain QS. Yunus, As Saffat, Al Anbiya, dan surah Al Qolam. Nabi Yunus dikenal dengan sebutan Dzun Nun yakni yang berasal dari perut ikan.

Nabi Yunus adalah seorang Nabi yang berasal dari kerajaan Israel (Samaria) di abad 8 SM. Namun ternyata tempat kelahirannya bukanlah ditempat tersebut, jauh dari sana yakni palestina. Nabi Yunus diutus oleh Allah SWT kepada kaum Ninawa di Iraq. Kondisi pada waktu itu kaum Ninawa kufur dengan menyembah Patung Berhala. Setelah bertahun tahun berdakwah, penduduk Ninawa masih juga tak mau meninggalkan berhalanya. Dari 33 tahun berdakwah, hanya 2 orang diantaranya yang mempercayai Nabi Yunus.

Sebagai manusia biasa, Nabi Yunus kecewa dan marah setelah mendapat ejekan dan hinaan berthaun tahun. Lalu pada suatu hari ia memutuskan untuk pergi meninggalkan kaum tersebut. Ia pergi ke dermaga, dan ikut serta dalam sebuah kapal. Tak berselang lama setelah Nabi Yunus pergi Allah menimpakan azab kepada Kaum Ninawa dengan Langit yang berubah berwarna merah seperti kobaran api. Mereka pun sadar, namun apa daya Nabi Yunus telah meninggalkan mereka.

Menurut Tafsir Ibnu Katsir setelah mereka sadar dengan apa yang telah diperbuatnya, mereka pun pergi dan berkumpul ke padang pasir. Mereka berdoa dan meminta ampunan kepada Allah SWT. Dikatakan mereka meminta ampunan selama 40 malam, Akhirnya Allah menerima Permohonan mereka dan membatakan azabnya.

Disisi lain Kapal yang ditumpangi Nabi Yunus sedang menghadapi badai dengan ombak besar. Ketika akan tenggelam mereka akhirnya membuang semua barang bawaanya agar muatan kapal bisa stabil. Namun ternyata itu semua tidaklah cukup akhirnya mereka membuat undian yang dimana jika nama yang keluar pada uandian tersebut harus melompat kedalam laut, setelah melakukan undian selama 3 kali berturut turut nama Nabi Ynus lah yang keluar akhirnya Nabi Yunus pun melompat kedalam laut.

Dari Abdulullah bin Mas'ud di dalam Tafsir Ibnu Katsir dikatakan tak lama dari Nabi Yunus melompat tiba-tiba ada seekor ikan besar dating dan menelan nabi Yunus. Setelah nabi sadar dan mendapati tubuhnya tak terluka sedikitpun maka Nabi bersyukur dengan terus berdo'a. Akhirnya Allah memaafkan Nabi Yunus yang tadinya hendak dikurung dalam perut ikan tersebut hingga kiamat. Qodarullah nabi yunus pun dikeluarkan dari perut ikan tersebut.

Dikutip dari Kitab Durratun Nasihin dikatakan Nabi sulaiman adalah nabi terkaya yang pernah Allah ciptakan. Dengan kekayaan yang sangat melimpah itu tidak menjadikan Nabi sulaiman kufur dan pelit. Nabi sulaiman dikenal senang bersedekah. Suatu saat nabi Sulaiman terlintas untuk memberi makan seluruh makhluk hidup selama setahun. Lalu ia meminta izin kepada Allah SWT, namun Allah berfirman Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup lalu Nabi Sulaiman menjawab Maka izinkanlah selama sehari, akhirnya Nabi pun mendapatkan izin dari Allah SWT.

Setelah itu ia memerintahkan kepada seluruh prajurit manusia maupun jin untuk mendata seluruh makhluk hidup di bumi. Kemudian selama 40 hari Nabi dibantu dengan prajuritnya memasak untuk seluruh makhluk hidup. Lalu makanan tersebut dikumpulkan disebuah padang pasir yang sangat luas. Makanan tersebut digambarkan sepanjang 1 bulan perjalanan kaki begitupun lebarnya. Allah bertanya kepada Nabi Sulaiman Makhluk manakah yang akan memulai memakan makanan tersebut? Nabi menjawab Mereka yang mendarat di darat maupun di laut.

Dengan kekuasaan Allah menyuruh seekor ikan di dasar laut untuk segera mendarat dan memakan hidangan yang telah di sediakan Nabi Sulaiman. Lalu ikan tersebut segera mendarat dan memakan hidangan tersebut dengan sekali suapan saja dan berkata kepada Nabi Sulaiman Wahai Sulaiman kenyangkanlah aku, sesungguhnya aku masih merasa lapar.

Alangkah terkejutnya Nabi makanan yang ia siapkan selama 40 hari habis dengan sekali suapan dan ikan tersebut masih merasa lapar. Lalu nabi Sulaiman bersujud sambil menangis dan memohon ampunan. Karena merasa sombong dan merasa mampu memberikan makanan kepada seluruh makhluk di bumi.

Dari dua cerita di atas banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil, diantaranya Allah mahakaya bahkan kekayaannya pun tidak bisa ditandingkan sedikitpun oleh Nabi Sulaiman dan hanya Allah yang sanggup dan mampu memberi makan seluruh makhluk di bumi.

– Syahira Fakhra Latifa –

Post a Comment

0 Comments