Benua Islam yang dimurtadkan


Ilustrasi 

bersamaislam.com
- Dalam sejarah Islam hampir di seluruh belahan dunia terdapat jejak peninggalan agama Islam. Salah satu yang paling masyhur yakni peradaban Islam di Eropa. Namun ternyata jejak Islam bukan hanya gemilang di Eropa. Sebab di benua Amerika pernah menjadi penganut Islam secara mayoritas. Tapi mengapa kini benua Amerika menjadi negara non Islam?

Melihat perkembangan islam hingga kini, tak lain ialah hasil perjuangan Nabi SAW. Yang menerima banyak tentangan dan cacian orang orang sekitar. Mengingat kebiasaan jahiliyah dahulu yang senang berjudi, membunuh bayi perempuan, perkelahian dan senang bermain perempuan. Di era masa kejahiliyahan Rasulullah lebih sering banyak merenung di Gua Hira.

Akan tetapi setelah Rasulullah menerima wahyu pertamanya, beliau mulai melakukan dakwah kepada orang orang terdekatnya yang kemudian disebut Assabiqunal awwalun. Selama 3 tahun Rasulullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi, lalu dibantu oleh Assabiqunal Awwalun Rasulullah sedikit demi sedikit mulai berdakwah secara terang terangan.

Tetapi keadaan di Mekah masih saja Raslullah diperlakukan kasar, ditentang dan juga dihina. Berbeda jauh dengan di Madinah yang berbondong bondong masuk Islam. Selama 10 tahun di Madinah Rasulullah bisa menjadikan Kota tersebut menjadi pusat peradaban Islam, dengan membangun Masjid Quba.

Dibawah Khulafaur Rasyidin Islam semakin berkembang pesat bahkan ke benua-benua di seluruh dunia. Muawiyah yang memindahkan ibu kota pemerintahan dari Madinah ke Damaskus. Ketika masa khalifah Al walid bin Abdul Malik ia tak segan membuat kebijakan yang masih bisa dirasakan hingga saat ini, seperti merenovasi Masjid yang menyiapkan aneka marmer, dan mengirimkan 80 ahli bangunan berkebangsaan Romawi.

Ada teori mengatakan Benua Amerika ditemukan oleh Christoper Colombus. Ternyata fakta tersebut adalah fakta yang diputar balikan atau boleh dikatan Amerika adalah Benua Islam yang berhasil dimurtadkan. Dalam 2014 disebuah acara bertajuk pemimpim muslim dari Amerika. Mengatakan Muslim telah menginjakan kaki pada tahun 1178 yakni 314 tahun sebelum Colombus. Penemuan oleh Dosen Harvard, dipenelitiannya diungkapkan bahwan umat muslim telah menginjakkan kaki di Amerika sekitar tahun 650an atau pada masa Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.

Hal tersebut diungkapkan dengan adanya prasasti “Nabiyullah Muhammad”. Syekh Abul Hasan Ali Al Masudi di dalam kitabnya Murj Adzk Dzkakab bahwa yang pertama kali menginjakkan Amerika yaitu Pelaut handal muslim yang bernama KhashKhash Bin Said. Disebutkan juga Khashkhash melakukan pelayaran pada 889 masehi. Dari sanalah satu persatu orang Arab pergi untuk melakukan perdagangan, hal tersebut menghasilkan Islam semakin berkembang dengan banyaknya orang yang menyatakan diri untuk masuk Islam.

Mengejutkan setelah ditelusuri Colombus yang dinyatakan penemu pertama dari Amerika ternyata seorang penjajah yang kedatangannya membawa malapetaka. Penduduk asli dipaksa menjadi budak dan tak segan segan untuk menghilangkan nyawa jika tak bisa mengumpulkan emas. Setelah penindasan tesebut orang pribumi bisa dihitung jari. Hingga saat ini pengaruh perbudakkan Colombus (yang berkulit hitam adalah orang yang rendah) dan agama Islam dianggap sebagai benalu.

– Syahira Fakhra Latifa –

Post a Comment

0 Comments