Tasmi' Akbar Hafizh Qur'an Indonesia, Pemuda Bumi Langit dan Tahfizh An-Najah


Momen foto bersama 

bersamaislam.com
- Hafizh Qur'an Indonesia, Pemuda Bumi Langit dan Tahfizh An-Najah adalah sebuah lembaga yang merupakan satu kesatuan dalam bidang Al-Qur'an khususnya mencetak generasi penghafal Qur'an. Dari tahun ke tahun ketiga lembaga ini telah mencetak ratusan penghafal Qur'an dari berbagai daerah. Tak hanya unggul dalam program tahfizh, ketiga lembaga ini juga memberikan fasilitas bisnis yang disebut Entrepreneurship.

Hafizh Qur'an Indonesia menyambut bulan suci Ramadhan dengan mempersembahkan pencapaian santri mutqin dengan digelarnya acara Tasmi' Akbar dengan peserta Ikhwan berjumlah 5 Orang dan 7 Santri Akhwat. Dilaksanakan pada 20-21 Maret 2023 di Masjid Nurul Iman, Bungursari-Bandung.

Berikut Nama-nama Santri Mutqin:
1. Zakhiyuddin (30 Juz)
2. Zhafira Haya Destiani (30 Juz)
3. Zalfa Syauqi Qurani (22 Juz)
4. Muhammad Asyrof (20 Juz)
5. Mulkiyah Awaliyah (20 Juz)
6. Murni Zikra (20 Juz)
7. M. Bugar Tawakal (15 Juz)
8. Awalia Annur Sholikhah (11 Juz)
9. Farid Syahbani Rangkuti (10 Juz)
10. Geldi Irwandi (10 Juz)
11. Awalia Nur (10 Juz)
12. Siti Asa Nur Mawaddah (10 Juz)

Dengan adanya pegelaran Tasmi' Akbar ini dapat mengukur kemampuan santri dan juga menginspirasi santri-santri lainnya untuk tetap mempertahankan hafalan.

Dalam acara pembukaan, HAQIN mengundang guru besar Hafizh Qur'an Indonesia, Ustadz Abu Amar, Al-Hafizh, yang merupakan penasihat agama yang telah memegang beberapa sanad dari beberapa Syaikh, salah satunya sanad kitab At-Tibyan fii adabi hamalatil-qur'an.

Banyak nasihat Qur'an yang disampaikan Ustadz Abu Amar pada pidatonya, beliau menerangkan kisah beratnya siksaan seorang penghafal qur'an yang kemudian ia melupakannya. Sungguh sangat miris seorang penghafal qur'an yang ketika satu surah hilang dari ingatannya namun ia tak bersedih dan tidak berusaha meraihnya lagi. 

Seorang pemuda harus bisa mutqin dengan mendawamkan minimal 6 Juz perhari, baik itu muroja'ah atau sekedar ditilawahkan, ini merupakan teori ulur tarik dimana selama berjalan 40 hari kita mengikhlaskan hafalan yang sudah disetor, dengan izin Allah konsisten 40 hari dapat menarik hafalan dan mengikat kembali dan jangan berhenti sampai mendapati titik dimana kita bisa mutqin, ibarat surah Al-Kahfi yang misal hanya kita baca 4 kali dalam sebulan, hafalan itu masih terikat erat dalam ingatan karena telah sampai titik yang diperlukan pengulangannya. "Nasihat Ustadz Abu-Amar, Al-Hafizh."

Juga turut hadir guru besar Hafizh Qur'an Indonesia, Syaikh Thyazen Al-Hakimi pada selasa, 21 Maret dalam penutupan acara Tasmi' Akbar. Seperti halnya Ustadz Abu, Syaikh juga menyampaikan nasihat qurani bagi para penghafal, beliau menerangkan bahwa Jika seseorang ingin berbicara dengan Allah maka bacalah Al-Qur'an.

Juga menerangkan betapa pentingnya peran Al-Qur'an pada saat di akhirat, seseorang akan melupakan orang-orang terdekatnya sekalipun ibunya saat berada di akhirat saking sibuknya memikirkan dosanya, namun pada saat kita di dunia senantiasa bersama qur'an, maka Al-Qur'an itu sendiri yang akan berdo'a memohonkan ampun dan pertolongan, saat itulah kita sudah mulai memikirkan keluarga, ayah, ibu, kakak, adik dan semuanya. Karena apa? karena dosa kita telah diampuni oleh Allah dan sudah tidak ada beban dalam pikiran sehingga yang diingat adalah keselamatan keluarga.

Post a Comment

0 Comments