Ketika Allah Berutang Kepada Manusia

Ilustrasi


bersamaislam.com - Dalam kehidupan sudah sangat familiar istilah yang satu ini, utang. Utang adalah sesuatu yang kita pinjam yang bersifat sementara pengambilan manfaatnya dan wajib hukumnya dikembalikan sesuai ukuran yang kita ambil atau sesuai kesepakatan. Apa sih jadinya jikalau Allah yang berutang?

Nah, selama ini yang kita ketahui hanyalah manusia yang sering berutang, ternyata tidak hanya manusia namun juga Allah yang sering kali berutang kepada manusia. 

Saat Allah berutang maka ada dua kemungkinan, yang pertama, Allah bayar langsung di dunia dengan cara memberikan kepada yang dipinjami Allah dengan sesuatu yang sama ukurannya atau bahkan dilebihkan sesuai kadar keikhlasan seorang hamba. Yang kedua, Allah tangguhkan sampai pada hari kiamat dan ini adalah tabungan sebaik-baik tabungan daripada dibalas di dunia tanpa akhirat. 

"Kapanpun dan dimanapun Manusia BERBUAT BAIK, maka disitulah ALLAH sedang BERUTANG." dan "Saat Manusia BERBUAT DOSA, maka saat itulah Manusia berutang kepada ALLAH." Kata Ustadz Abu Ammar, Al-Hafizh (dalam kajian ulumul qur'an).

Dari kedua perbuatan itulah kita bisa menentukan diri, apakah kita sebagai peminjam atau yang memberi, dan semuanya ada timbal balik.

Allah Al-Ghoniy (Maha Kaya), jika Allah berutang maka sudah pasti dibayarnya dan sudah pasti tidak kurang dari yang manusia berikan. Beda dengan Manusia, saat meminjam belum tentu dibayarnya. Kalaupun dibayarnya belum tentu sesuai ukuran yang diambilnya. 


اِنْ تُقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ شَكُوْرٌ حَلِيْمٌۙ

"Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun." (QS. At-Thagobun ayat 17).

Ketika kita Berbuat Dosa, cara terbaik yang kita lakukan agar lunas dari utang kepada Allah adalah bertaubat memohon ampunan-Nya dengan perbanyak istighfar dan kembali kepada ketaatan.

Post a Comment

0 Comments