Biografi Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun


bersamaislam.com - Ibnu Khaldun memiliki nama lengkap Waliyuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Abdurrahman bin Khaldun. Beliau lahir di negara afrika utara tepatnya pada kota tunisia pada tanggal 1 ramadhan 732 hijriah atau pada tanggal 27 mei tahun 1332 masehi, ayahanda ibnu khaldun bernama abdullah muhammad ayah ibnu khaldun memiliki 5 orang anak. Pada tahun 1348 masehi negara afrika utara dilanda pandemi pes sehingga ayah ibnu khaldun terserang wabah tersebut dan wafat. Ayah beliau merupakan ahli dalam bidang bahasa dan sastra arab sehingga ayah nya dikenal dalam sya’ir sufi dan beberapa keilmuan lainnya. Ibnu Khaldun termasuk dalam tokoh yang banyak berkontribusi dalam rencana mengembangkan peradaban dunia. Muqaddimah ibnu khaldun telah memberikan inspirasi bagi para sejarawan dan tidak jarang pemikiran dari  ibu khaldun menjadi studi perbandingan diantara spekulasi orang arab dan spekulasi orang yunani.  Tidak jarang orang-orang mengenal ibnu khaldun sebagai histografis dan juga sejarawan muslim di arab pada abad ke 14 dan beliau juga dianggap sebagai bapaj sosiologi, histografi serta ekonomi modern dan pemikirannya diabadikan atau didokumentasikan dengan sempurna.

Tahun 1332-1350 masehi Ibnu Khaldun meenempuh pendidikannya di kota Tunisia, beliau memulai dengan menghafal dan mendalami Al-Qur’an kemudian mulai menimba ilmu bahasa arab, tafsir Al-Qur'an, hadist, ilmu fikih, filsafat  selain itu juga beliau mendalami ilmu logika, matematika, astronnomi. Ibnu Khaldun juga terlibat dalam dunia politik pada saat itu dunia kepolitikan terkenal dengan kemajmukan kerajaan islam. Ibnu khaldun berpendapat tentang beberapa kajian bentuk negara,karakteristik dinasti dan negara islam dalam filsfat politik terdapat dalam pasal 25  hingga pasal 28 pada al-muqaddimah. Pasal tersebut juga menerangkan perihal kekhalifahan, persyaratan ketika khalifahingin menjadi pemimpin (raja), kebai’at-an, kedudukan putra mahkota, pangkat amirul mukminin, tugas dan wewenang pekerjaan perpajakan serta sekretaris di negara. 

Selanjutnya beliau bekerjasama dengan sultan abu inan dengan menjadi sekretaris abu inan yang berasal dari daerah maroko namun faktanya intrik dalam politik membuat ibnu khaldun dipenjara oleh abu inan  setelah ibnu khaldun bebas dari penjara lalu mengabdi kepada penguasa Maroko saaat itu yakni abu salim. Para warga Maroko sudah tidak mempercayai Ibnu Khaldun dan beliau memilih untuk tinggal di kota biskra and memilih untuk meninggalkan hal-hal yang berbau politik dan fokus pada bidang sarjananya. 

Di tahun 776 hijriah hingga tahun 780 hijriah ibnu khaldun memutuskan untuk mengembangkan karya-karya beliau dalam benteng banu salamah salah satu karya paling bersejarah yang berjudul Al-Bar. Sejak saat itu Ibnu Khaldun terus fokus terhadap peningkatan intelektualnya nantinya semua karya belaiu diberikan kepada pemimpinya. Ketika ibnu khaldun menjadi sasaran para lingkaran kekuasan Ibnu Khaldun membuat alasan dengan meminta izin sultan unttuk berangkat haji namun pada kenyataannya ibnu khaldun tidak  pergi ke mekah melainkan ia pergi ke kota Iskandar dan Ibnu Khaldun memutuskan untuk tidak lagi berkecimpung pada kekuasaan dan memilih menjadi hakim agung dan ilmuan hingga akhir hayatnya.

Saat umat islam sedang dalam kehancuran saat masa perkembangannya. Namun Ibnu Khaldun mampu memberikan inovasi-inovasi yang sangat kreatif dan pemikiran beliau di tuliskan dalam seluruh karya-karya bukunya yang sudah mempunyai orsinilitas. Adapun karya-karyanya yang terkenal yang pertama yakni Kitab al-I’bar wa Dhuan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Ayyam alA’rab wa al-‘Ajam wa al-Barbar wa man ‘Asharahiim min Dzawi alSuthan al-Akbar. Namun orang-orang sering menyebutnya dengan kitab al-I’bar atau tarekh ibn khaldun. Yang kedua yakni ensiklopedia tentang problematika politikal, kitab belai yang ketiga yakni al-Ta’rif Ibnu Khaldun wa Rihlatuhu Garban wa Syarqan dalam kitab tersebut menceritakan otobiograph ibnu khaldun versi terlengkap seperti kisah perjuangan beliau hingga menjadi pembesar agama yang sempuran, karya beliau yang ke empat yakni burdah al-bushairi yakni tentang aritmatik dan logika serta berisi rangkuman ilmu-ilmu fiqih. Karya yang kelima ditulis oleh ibn khaldun pada saat beliau berada di kota Fez judul  karayanya adalah Lubab al-Muhashal fi Ushul ad-Din dan juga kitab kitab Syifa al-Sailfi Tahdzib al-Massat karya tersebut membahas teologi skolastik dan tentang mistisme konvensional.  Ibnu khaldun berpendapat dalam salah satu karyanya bahwa ashabiya merupakan karakteristik ilmu sosial politik yang ada pada suatu komunitas dan kerangka kebudayaan di desa. Ashabiyah sendiri merupakan kekuatan penggerak negara serta sebagaii ideologi berdirinya negara atau dinasti. Belaiu berpendapaat bahwa ketika ashabiyah kuat maka negara yang terbentuk akan semakin luas begitu juga sebaliknya jika ashabiyah dikatakan lemah maka negara yang terbentuk akan terbatas karena ashabiyah merupakan alat perjuangan atau alat yang digunakan untuk bertahan dan bisa juga untuk menyelesaikan suatu problematika antar. 


Sosok Ibnu Khaldun juga dikenal sebagai bapak ekonomi pemikiran beliau tentang mekanisme pasar yang ditinjau dari segi harga karena pada dasarnya dalam ekosistem ekonomi syariah pasar dibentuk agar individu dapat bertransaksi antar barang dan jasa mereka secara independen dan dalam ekonomi syariah kebebasan atau independen menempati posisi tertinggi pada kegiatan ekonomi, yang dimaksud dengan kebabasn bertransaksi disini tidak seperti kapitalis melainkan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh syariat islam, tidak menyebabkan kerugian satu sama lain dan kegiatan tersebut didasarkan pada kemaslahatan. Dalam hal muamalah islam mengatur semua perilaku yang berkaitan dengan perekonomian.  Ibnu khaldun mengkaji lebih lanjut mengenai mekanisme harga yang telah ditulis belaiu dalam karyanya yang pertama yakni dalam buku muqaddimah dalam buku tersebut menganalisa pembentukan harga di kota, dengan melakukan pembagian barang menurut kebutuhan golongan pertama kebutuhan primer dan golongan kedua kebutuhan sekunder logikanya ketika kota tersebut tergolong maju dan memiliki populasi padat penduduk maka dengan begitu kebutuhan primer akan menjadi prioritas dan kebutuhan sekunder akan menjadi pelengkap dari kebutuah primer. Menurut ibnu khaldun ketika supply mengalami peningkatan maka price pada barang tersebut akan menjadi murah begitu juga sebaliknya. Ketika disposible income masyarakat mengalami kenaikan maka mereka cenderung konsumsi barang yang diinginkan karena jika terjadi pendapatan yang berlebih maka orang tersebut cenderung mengkonsumsi barang dengan begitu harga naik secara natural karena demand mendominasi dibanding dengan supply.

Dengan banyaknya perjuangan, pemikiran hingga karya-karya terkenal dari Ibnu Khaldun yang hingga saat ini terus dikaji dan menjadi studi komaparatif dengan ilmu-ilmu yang saat ini tentu hal tersebut merupakan perjalanan panjang yang tidak mudah hingga akhirnya beliau di umur 76 tahun ibnu khaldun wafat pada tanggal 25 ramadhan tahun 808 hijriah atau 19 maret tahun 11406 masehi dan dimakamkan di desa dekat dengan sungai nil negara kairo tahun kelahiran dan wafat iibnu khaldun diukirkan dalam batu manner besar.  

Ditulis oleh : M. Shilman Rafi Annuzul

Post a Comment

0 Comments