Tahapan Al-Quran Diturunkan

Al-Quran (google)

bersamaislam.com - Allah menurunkan pamungkas kitab Samawy kepada Nabi muhammad, yang kita kenal dengan sebutan al-Qur'an. Sebagai pedoman dalam kehidupan, solusi untuk menumpas masalah-masalah yang dihadapi, obat untuk penyakit-penyakit yang diderita, tanda penghormatan dan kemuliaan yang istimewa, tameng untuk mencegah kerusakan terhadap apa yang akan dihadapi ummat ini.

Allah memilih ummat ini untuk mengemban risalah yang sangat mulia (al-Qur'an).
Juga mengkhususkan kepada makhluk yang paling mulia sehingga terkumpulah kemuliaan dengan kemuliaan yang lain, (Nabi Muhammad dan al-Qur an).

Setelah Allah mewahyukan al-quran kepada Nabi muhammad, sempurnalah ikatan risalah-risalah samawy. Memancarlah cahaya diatas dunia, dan menyebarlah cahaya yang berpijar pijar disetiap tempat, sehingga sampailah petunjuk Allah kepada makhluk. al-Qur'an diturunkan dengan perantara Malaikat Jibril, rajanya Malaikat, kepercayaan Allah SWT. yang mampu menyampaikan
al-Qur'an kedalam hati Nabi Muhammad sebagai pamungkas para Nabi.
Kejadian ini terdapat dalam al-Qur'an:

al-Qur'an dibawa turun oleh al-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam lubuk hatimu (Muhammad) supaya engkau menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan, dengan Bahasa Arab yang jelas. Q.S. asy -Syu'ara 193-195.

Bagaimana Al-Qur'an diturunkan?

al-Qur'an diturunkan ada dua tahap:

Yang pertama, al-Qur'an diturunkan sekaligus (keseluruhan) dari lauh al-mahfuhz ke langit dunia, dikalangan ulama', populer dengan sebutan Bait al-Izzah. al-Qur'an diturunkan pada bulan yang mulia (Ramadhan), sekaligus pada malam yang disertai dengan penuh keberkahan begitulah yang telah diajarkan oleh para ulama yang penulis kagumi, kalangan ummat beragama Islam menyebutnya lailatul Qadar.

Tahap kedua, al-Qu'an diturunkan secara berangsur-angsur, kedalam hati Nabi Muhammad putra kandung dari Abdullah, kurang lebih dalam kurun waktu 23 tahun sejak beliau diutus sampai menghadap Allah Azza Wa Jall. Di tahap kedua ini al-Qur'an diturunkan disetiap bulan selain bulan Ramadhan. Pendapat ini dipelopori oleh Imam asy-Syuyuthy dari kalangan mazhab Imam asy-Syafi'i.
Begitulah sedikit gambaran kitab pedoman dalam kehidupan ini diwahyukan melalui makhluk kepercayaan Allah SWT. Semoga jiwa kita bisa selalu condong dan menjadikan al-Qur'an sebenar-benarnya pedoman dari zat yang maha mulia.

Bahrul Ulum Risno