Aksi WO Founder Traveloka Dianggap Intoleran dan Menghina Muhammadiyah

CTO & Co-founder Traveloka Derianto Kusuma bersama para founder Traveloka lainnya.

bersamaislam.com Jakarta - Aksi walkout (WO) yang dilakukan oleh alumni Kolese Kanisius bernama Ananda Sukarlan dan CTO & Co-founder Traveloka Derianto Kusuma kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan adalah sikap yang sangat intoleran. Pandangan tersebut disampaikan oleh Pemuda Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta.

Terkait aksi intoleran tersebut, maka ormas Pemuda Muhammadiyah mengakui telah mengeluarkan pernyataan sikap untuk memboikot software android dan PC Traveloka karena pemiliknya telah mendukung sikap pianis Ananda Sukarlan saat WO ketika Anies Baswedan menghadiri undangan dan memberi sambutan dalam Acara Ulang Tahun ke 90 Kolese Kanisius di Jakarta. Dalam acara tersebut, Derianto juga ikut WO mengikuti Ananda Sukarlan.

KB Muhammadiyah juga menyatakan bahwa aksi yang dilakukan sejumlah alumni Kanisius telah menggambarkan sikap intoleran dan tak berakhlak sebagai tuan rumah yang mengundang tamu. Padahal, menurutnya, Anies Baswedan adalah tamu dari tuan resmi rumah itu sendiri.

"Aksi WO Ananda Sukarlan yang telah menuduh Anies meraih kursi tidak sesuai dengan nilai Kanisius adalah jauh panggang dari api," jelas Ketua Pemuda Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta Syahrul Hasan Syahrul pada Selasa (14/11).

Ia juga menjelaskan bahwa Anies Baswedan adalah bagian dari Keluarga Besar Muhammadiyah. Dan saat, lanjutnya, Anies diamanahi sebagai penasehat Pimpinan Ranting Muhammadiyah wilayah Pondok Labu di mana Din Syamsudin MA menjabat sebagai ketua ranting.

Dia juga menjelaskan sikap toleransi yang diperlihatkan oleh Muhammadiyah kepada Kolese Kanisius. Saat Din Syamsudin menjabat sebagai ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2005-2010 dan 2010-2015, PP Muhammadiyah pernah bersebelahan dengan gedung Kolese Kanisius yang berkantor di Jl Menteng Raya 62 Jakarta. Karena itu kasus tersebut dianggap sudah menghina Anies sekaligus Muhammadiyah dan umat Islam yang memilihnya.

"Ormas Muhammadiyah selalu menyediakan lahan parkir Gedung Dakwah Muhammadiyah untuk kegiatan Keluarga Besar Kolese Kanisius sebagai wujud toleransi Muhammadiyah. Anies sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah punya sikap yang sama dalam menjaga toleransi dan persatuan antar umat beragama yang selama ini berjalan dengan baik, karena beliau juga cucu pendiri Republik Indonesia yang kita cintai," ujarnya.