Ustadz Badru Salam Pendiri Rodja TV Dikecam Terkait Pernyataan Kontroversial

Badru Salam pendiri Rodja TV dikecam karena mendukung Syi'ah Bashar Assad, membid'ahkan liqo' dan membela Densus 88
Ustadz Badru Salam

bersamaislam.com Jakarta - Seorang tokoh agama beraliran salafi kelahiran desa Kampung Tengah, Cileungsi, Bogor yang pernah mengatakan bahwa bahwa tindakan Densus 88 membunuh terduga teroris adalah sah kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Ustadz yang sering mengisi pengajian di Radio dan Rodja TV tersebut menyebut bahwa halaqah (liqo') yang diadakan di kampus-kampus adalah bid'ah karena pengajian tersebut diisi oleh kakak angkatan dan bukan ustadz yang mumpuni.

Bukan cuma itu, pengajar di Ma'had Takhassus 'Ulum Syar'iyyah, Cileungsi, Bogor tersebut diketahui juga pernah melontarkan pernyataan kontroversial lainnya yaitu menganggap kotoran kucing bukanlah najis. Selain itu, ustadz yang menjadi penasehat di Al Minhaj Islamic Boarding School, Tamansari Bogor tersebut juga pernah memberi pernyataan kontroversial terkait taat pada ulil amri, dengan contoh konflik Suriah, sehingga Badru Salam dianggap mendukung rezim Syi'ah Nushairiyah, Bashar Al-Assad.

Badru Salam pendiri Rodja TV dikecam karena mendukung Syi'ah Bashar Assad, membid'ahkan liqo' dan membela Densus 88
Ustadz Badru Salam

Sontak saja ustadz yang bernama lengkap Abu Yahya Badrusalam, Lc tersebut mendapat kecaman dari sejumlah warganet.

"Ustadz begini kok masuk Rod*a TV ya?,,Kacau nih. Mulai dari LiqoBid'ah, Tai dan kencing kucing tdk najis sampai tentang Densus 88," kritik Ikhwan Rosadi Siregar

"Liqo : dari zaman dulu namanya suatu majlis pengajian yah dinamakan liqo, biasanya di payungi oleh organisasi islam dengan stuktural, agar pesan dan dakwah lebih tera'rah, gak brutal gak liar dan gak tajam, aneh kalo sama kata kata LIQO alergi, tapi mereka bikin " LIQOAN" OTB yang lebih buas mirip kelompok serigala. Catatan : saya pernah ikut LIQO di SMA, Kuliah s1, kuliah apoteker, dikampung saya pun ada liqo, baik baik aja menambah ukhuwah, menambah ilmu dan menambah saudar, bukanya itu juga sunnah nabu,? cuma dikemas dalam LIQO dinamai LIQO kenapa di Bid'akan? kalo namanya PERKUMPULAN PENGAJIAN apa di bid'ahkan juga? kayaknya bukan sama namanya LIQO, tapi kebencian dan hasad sama orang orang yang didalam LIQO itu sendiri," ujar Gempar Mulyana R.

"Apa yang bakal terjadi setelah rezim Saudi memenjarakan puluhan ulama senior dan memecat ribuan imam masjid lainya?
Ulama ditangkap dan dipenjara hanya karena tidak mendukung rezim bekerja sama dengan Amerika untuk memusuhi Qatar.
Demikian juga yang terjadi di Indonesia. Kriminalisasi ulama berlangsung masif. Ulama rabbani ditahdzir dan disesat-sesatkan oleh anak kemarin sore.
Apa yang terjadi jika pelita ilmu dibungkam dan dikekang? Teringat dengan hadits Rasulullah:
"Jika sudah tidak tersisa seorang berilmu, manusia menjadikan orang-orang bodoh sebagai panutan. Akhirnya mereka memberi fatwa tanpa ilmu dan mereka menyesatkan." (HR. Bukhari)
Setelah membaca hadits di atas, kayaknya fans boynya si Badru Salam alias Abu Yahya wajib pada operasi katarak deh. Masa _Ru’uusan Juhhaalan_ kaya gitu omongannya masih didengarin.
Mau bukti?
_Pertamax_, Basar Asad yang beragama Syi’ah Nushairiyyah dianggap Imam. Jangan-jangan nih orang ketularan Syi’ah? Masa rezim Syi’ah dianggap Imam? Kan aneh...
_Keduax_ Densus 88 dianggap sebagai mujtahid. Kalau yang ini si Badru kayaknya sudah eror deh. Masa pembantai orang Islam disamakan dengan ulama? Jangan-jangan si Badru sudah jadi Khowarij.
_Ketigax_ menurut si Doi, ‘Tai Kucing’ hukumnya tidak najis. Idih, najis deh lo... Jangan-jangan nih orang lulus kuliah pake joki? Masa tai kucing hukumnya tidak najis?
Udah deh Ustadz..., biar mulut antum aja yang dimonyong-monyogin di depan kamera. Jangan hadits Rasulullah yang dipelintir-plentirin segala. Dosa!
Makanya, baca hadits sampai tuntas. Jangan lupa sertakan keterangan para ulama. Ayat dan Hadits jangan ditafsirkan seenak jidat antum. Ntar sesat dan menyesatkan.
_keempax_ si Badru bilang kalau ‘Liqo’ atau kaderisasi itu Bid’ah. Karena tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah. Sumpah, nih orang hasadnya kepada kaum muslim sudah _klimax_ banget.
Eh Badru, emang zaman Rasulullah ada Rodjali TV, Rodjali FM? Emang zaman Rasulullah ada Universitas seperti Universitas Islam Madinah hari ini? Ngaco aja deh loh.
Benar kata Rasulullah, hasad itu membakar amal kebaikan. Karena sudah jadi Hasader, kebaikan orang lain hilang di mata Badru Salam. Yassalaaam...
Terus, emangnya si Badru sudah sesat? Tau tuh. Asal tau aja ya...., sekelas Firanda yang doktor aja oleh sebagian Salafi di anggap sesat. Apa lagi si Badru yang baru Lc," tulis Ustadz Sahlan Ahmad di laman facebooknya pada Jumat (13/10).