Terpikat Gaya NU, Manajer Holcim ini Masuk Islam

Manajer PT Holcim Indonesia ini mengaku memeluk Islam saat bergaul dengan kader Nadhatul Ulama (NU).
Cornelius Ariyanto Wibisono bersama Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin

bersamaislam.com Jakarta - Salah seorang Top Management di PT Holcim Indonesia mengaku memeluk Islam saat dengan tidak sengaja bergaul dengan kader Nadhatul Ulama (NU). Perkenalannya tersebut melalui proses yang tidak singkat.

Seperti dilansir situs resmi NU Indonesia pada Senin (4/9), pria yang bernama lengkap Cornelius Ariyanto Wibisono tersebut sekarang dilantik menjadi salah satu penyelenggara ajang Liga Santri Nusantara 2017. Pria yang akrab dipanggil Ary tersebut menempati posisi Direktur Pengembangan Bisnis liga yang akan diadakan oleh Kemenpora yang bekerjasama dengan asosiasi pesantren Nahdlatul Ulama (RMINU).

Proses muallaf-nya Ary ternyata sudah berjalan sejak dua yang lalu. Ia menceritakan kisah awalnya tertarik memeluk Islam setelah berhubungan dengan para kader NU.

Pria yang pernah meraih gelar MBA dalam bidang Human Resources Management di Phoenix University Arizona Amerika Serikat tersebut pernah tinggal selama delapan tahun di negeri Paman Sam. Dia juga pernah punya pengalaman berkarir di perusahaan minyak Chevron dan kemudian bekerja selama dua tahun di perusahaan internasional lainnya di negara Thailand.

Saat pulang ke tanah air, dia diembankan jabatan sebagai salah satu management di Chevron Indonesia. Saat Chevron sedang melakukan sejumlah langkah pemberhentian hubungan kerja (PHK) di unit kerja Riau, Ary mengaku tidak membela perusahaan. Ia malah memihak para buruh yang terkena PHK.

Saat komunikasi itulah ia mengenal komunitas Muslim yang berjumlah lebih dari 300 karyawan yang tergabung dalam Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) yang merupakan sayap buruhnya organisasi Nahdlatul Ulama.

"Setelah dengan intensif mencoba untuk membela kawan-kawan buruh itu, saya alami peristiwa spiritual yang kemudian membuat saya tertarik untuk memeluk Islam. Hal tersebut jadi perjalanan yang tak mudah bagi saya karena sangat banyak yang harus saya tinggalkan saat memeluk agama ini," jelasnya kepada media saat persiapan acara LSN 2017.

Manajer PT Holcim Indonesia ini mengaku memeluk Islam saat bergaul dengan kader Nadhatul Ulama (NU).

Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena telah bergabung dengan teman-teman NU yang sangat akrab.

"Beruntung sekali ketika saya mendapat hidayah. Oleh Allah saya langsung dikenalkan dengan lingkungan dan keakraban NU. Saya nyaman ber-NU ketika ber-Islam karena NU memegang prinsip moderat, adil, harmoni dan respect. Mereka ini lebih memilih esensi dibandingkan bungkus formal," aku Ary.

Dia mengaku terkesan saat dipanggil untuk menjadi Direktur Pengembangan Bisnis LSN.

"Seperti mimpi, dulunya saya kira NU itu serem dan untouchable untuk orang biasa. Ternyata sebaliknya, mereka terbuka sekali kepada orang seperti saya. Bahkan ketika saya sowan kepada Rais Syuriyah NU Jawa Barat, beliau tidak menyebut sebagai seorang, tapi sudah termasuk seorang mukalaf. Hal ini tentunya sangat memotivasi saya untuk ber-Islam dan ber-NU," pungkasnya.