Inilah Balerina Berhijab yang Guncangkan Australia

Penari balet berhijab Stephanie Kurlow optimis untuk menjadi balerina berhijab pertama di dunia.
Stephanie Kurlow

bersamaislam.com Sydney - Balet adalah dunia tari yang identik dengan lekukan tubuh wanita yang tidak menutup aurat. Namun tidak dengan gadis muslimah berhijab bernama Stephanie Kurlow ini. Gadis belia yang baru berumur 15 tahun tersebut saat diwawancara media menunjukkan komitmen dan optimisme yang tinggi untuk mencapai tujuan hidupnya, yaitu menjadi balerina berhijab pertama di dunia.

Penari yang berasal dari Sydney ini dikabarkan telah menerima beasiswa pada tahun lalu untuk menseriusi latihan baletnya. Ia berlatih selama puluhan jam setiap minggunya.

"Saya sangat suka balet karena memang menantang. Disini anda harus berjuang untuk kesempurnaan," jelas gadis yang berketurunan Rusia dan Australia tersebut kepada EmiratesWoman pada Senin (7/8) lalu.

"Saya juga telah jatuh cinta dengan perasaan yang saya miliki saat menari, seolah seluruh dunia lenyap," ujarnya.

Stephanie Kurlow

Gadis yang memulai kelas balet pertamanya pada usia 2 tahun tersebut mengakui bahwa bukanlah hal yang mudah untuk mewujudkan mimpinya.

Setelah masuk Islam pada tahun 2010, Kurlow berhenti menari setelah berusaha untuk mencari sekolah yang menerima muslimah berhijab.

Kemudian ia memutuskan untuk mengambil lompatan besar dalam hidupnya tersebut setelah terilhami oleh atlet papan atas seperti balerina Afrika-Amerika Misty Copeland dan atlet angkat berat Amna Al Haddad.

Kurlow juga pernah membuat halaman crowdfunding untuk mendapatkan bantuan dana untuk sekolah swasta, yang kemudian ia berhasil mendapat beasiswa dari merek olahraga Björn Borg.

Setahun kemudian, ia juga mengilhami sesama gadis Australia untuk mengikuti mimpi-mimpi mereka.

"Saya pernah mendapat beberapa sikap negatif dari orang-orang yang terjangkit Islamofobia, namun dunia balet dan komunitas Muslim sangat mendukung saya," imbuhnya.

"Sejumlah gadis sekarang merasa lebih percaya diri untuk mengenakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka bilang bahwa mereka tidak takut lagi memakainya di depan umum setelah mendengar ceritaku. Mereka tidak perlu mengkompromikan kepercayaan dan nilai mereka hanya karena iklim dunia yang kurang kondusif," tegasnya.

Uniknya, Kurlow malah mengatakan bahwa balet aslinya ketika ditemukan diperagakan dengan busana tertutup. Kemudian seiring waktu berubah menjadi sangat terbuka.

"Beberapa orang mengatakan kepada saya bahwa saya tidak termasuk dalam dunia balet, bahwa saya tidak dapat mengekspresikan seni saat tubuh saya tertutup. Padahal menurutnya, penari balet di abad ke-17 dan ke-18 mengenakan rok panjang dan gaun besar saat tampil. Balet sangat sederhana pada masa itu. Bakat dan teknik tidak bisa diukur dengan panjang rok atau jilbab. Jilbab saya adalah ekspresi cinta saya kepada pencipta saya dan saya percaya ini menutup tubuh saya tapi bukan pikiran, hati dan bakat saya. Dan seharusnya kita tidak perlu mengenakan pakaian minim untuk mengejar bentuk seni," tegasnya