Alhamdulillah, John Kei Preman Kelas Kakap Masuk Islam

John Kei seorang preman kelas kakap dikabarkan insaf dan masuk agama Islam.
John Kei sebelum dan sesudah insaf

bersamaislam.com Jakarta - Umat Islam dihebohkan dengan tersiarnya kabar hijrahnya seorang preman kelas kakap yang dijuluki penguasa dunia hitam kota Jakarta. Pria yang bernama lengkap John Refra atau yang sering dipanggil John Kei dikabarkan telah mengutarakan untuk memeluk agama Islam seperti dikutip dari laman facebook Muallaf Center Darussalam.

"Bismillah, hari ini tim Mualaf Center Darussalam diwakili oleh Harsha Agousta Brahma Sadewa beserta ibu Jenderal Lisze Dewi Purnamawati berangkat ke Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusakambangan Cilacap untuk memastikan niat John Kei masuk Islam. Sebelum memutuskan untuk masuk Islam, John Kei pemuda asal Tutrean, Pulau Kei ini pernah dijuluki sebagai The Godfather of Jakarta. Sebesar apapun dosa kita, ampunan Allah jauh lebih besar dari dosa-dosa kita. Ampunan Allah terbuka luas bagi siapa saja yang ingin bertaubat kepada-Nya. Bahkan Allah meminta manusia untuk tak berputus asa dari rahmat-Nya," tulis akun facebook Muallaf Center Darussalam pada Rabu (13/9).

John Kei seorang preman kelas kakap dikabarkan insaf dan masuk agama Islam.
John Kei di persidangan

Pria asal Tutrean, Pulau Kei yang dijuluki The Godfather of Jakarta tersebut menyatakan penyesalan atas dosa-dosa besar di masa lalu serta ingin insaf dan masuk agama Islam di depan tim Mualaf Center Darussalam yang diwakili oleh Harsha Agousta Brahma Sadewa dan ibu Jenderal Lisze Dewi Purnamawati. Mereka bertemu John Kei di LP. Batu Nusakambangan Cilacap untuk mendengarkan keputusan dan niat John Kei untuk masuk agama Islam.

Narapidana kelas kakap yang menjadi tersangka pembunuhan Tan Harry Tantono, Direktur Sanex Steel, yang tewas di Swis-Belhotel Jakarta pada akhir Januari 2012 lalu tersebut sebelumnya merupakan non muslim dan sangat dikenal oleh media mainstream.

Ternyata John Kei tidak melulu bengis. Sejumlah saksi mengungkapkan bahwa di sisi lain ia adalah pria yang dermawan. John juga pernah membangun gereja beserta rumah pastur di kampung halamannya. Ia juga membantu pembangunan 20 rumah warga Pulau Kei serta pernah membantu keponakannya yang bernama Umar Kei dengan menyumbangkan lampu-lampu taman untuk sebuah masjid.

Kepada tim Muallaf Center Darussalam, John Kei mengakui bahwa di dalam hatinya sering berkecamuk perasaan bersalah. Perasaan yang berlawanan tersebut merupakan pertarungan antara kesenangan kepada hiburan dan mabuk-mabukan dengan rasa kagumnya terhadap tabahnya kaum Muslimin atas semua cobaan dan fitnahan. Hingga suatu saat muncul bisikan dalam hatinya bahwa apa yang disyiarkan oleh Islam itu lebih mulia dan lebih baik daripada yang lain sehingga ia memutuskan untuk memeluknya.