Tata Cara Mandi Wajib yang Sesuai Sunnah Rasulullah

Tata cara mandi wajib yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW
ilustrasi

bersamaislam.com - Dalam agama Islam, sebelum beribadah shalat maka setiap muslim harus mensucikan tubuhnya dari hadats besar dan kecil. Bila masih mempunyai hadast besar, maka tidak akan sah shalat seorang muslim. Berikut akan dijelaskan tentang tata cara mandi wajib yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Menurut pengertiannya, hadats besar adalah hadats yang disebabkan oleh berjima' (bersetubuh), keluarnya mani dari kemaluan, haid, nifas serta melahirkan. Hadast besar ini dapat disucikan dengan melakukan mandi junub (mandi wajib). Untuk hukumnya, mandi junub ini hukumnya wajib untuk yang berhadats besar.



Berikut adalah beberapa penyebab yang mewajibkan mandi Junub:

- Berjima' (bersetubuh)
- Keluarnya air mani, karena bersetubuh atau karena mimpi ataupun sebab lainnya
- Mati yang bukan mati Syahid, karena orang yang mati syahid tak wajib dimandikan
- Setelah selesai haid (menstruasi)
- Setelah selesainya Nifas
- Sesudah Wiladah (melahirkan).

Sedangkan ciri-ciri air mani adalah:
- Saat keluar dari kemaluan seperti memancar dan tersendat-sendat.
- Terasa nikmat saat keluar .
- Baunya seperti bau adonan roti jika masih basah dan bila sudah kering baunya seperti bau putih telur.

Adapun fardhu mandi wajib ada 3, yaitu:

1. Berniat.

Niat mandi wajib dibaca dalam hati. Dilakukan saat mulai membasuh setiap bagian tubuh.

Berikut lafadz niat mandi wajib:

Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhan lillahii ta'aala.

Yang artinya:

"Aku berniat untuk mandi besar untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah Ta'ala."

2. Membasahi semua bagian tubuh dengan air hingga rata. Rambut dan kulitnya haruslah terkena air.

3. Menghilangkan najis di seluruh tubuh.

Adapun sunnah mandi wajib ada 5, yaitu:

- Membaca Basmalah saat akan memulai mandi
- Berwudhu sebelum mandi seperti wudhu' hendak shalat
- Membasuh dan menggosok badan dengan tangan hingga 3 kali.
- Mendahulukan bagian tubuh yang kanan daripada yang kiri
- Muwalat, yaitu sambung dan menyambung saat membasuh anggota badan.

Selain itu, juga terdapat larangan bagi berhadast besar, diantaranya:

A. Bagi yang sedang Junub:

- Mengerjakan shalat, baik shalat wajib ataupun shalat sunat
- Mengerjakan ibadah Thawaf, baik Thawaf rukun haji atau sunat.
- Menyentuh dan membawa Kitab Suci Al-Quran
- Ber'itikaf atau berdiam di masjid

B. Bagi yang sedang haid atau nifas:

- Termasuk semua larangan seperti tercantum diatas
- Di talak (diceraikan)
- Melakukan ibadah puasa (baik wajib ataupun sunat)
- Melakukan jima' (bersetubuh)
- Bersenang-senang di wilayah antara pusar dan lutut
- Melewati mesjid bila khawatir mengotori dengan darah yang berjatuhan.

Berikut video ceramah tentang tata cara mandi wajib yang disampaikan oleh Alimul Hadi, S Sos melalui channel BersamaIslam di laman Youtube: