Mengenal Pavel Durov, CEO Telegram Sekaligus Pahlawan Privasi bagi Netizen di Seluruh Dunia

Mengenal CEO Telegram, Pavel Durov, pahlawan privasi bagi netizen di seluruh dunia.
Pavel Durov

bersamaislam.com Moscow - Pavel Durov adalah seorang pria yang menjabat sebagai CEO Telegram yang populer di seluruh dunia. Pria yang berusia 31 tahun tersebut membuat aplikasi perpesanan yang terenkripsi dengan canggih setelah melarikan diri dari Rusia dengan membawa kekayaan sebesar 260 juta dolar (sekitar 3,3 trilyun) yang dia dapatkan dari menciptakan jaringan sosial VKontakte.

Seperti dilansir dari UK Business Insider, dia dijuluki "Mark Zuckerberg dari Rusia" karena kesuksesannya. Namun dia dipaksa keluar dari perusahaan yang pernah membuatnya mendapatkan kekayaan yang fantastis. Kini aplikasi barunya telah diunduh oleh sekitar 100 juta pengguna.

Durov terkenal dengan gaya hidupnya yang unik, dia hanya memakai pakaian hitam dan sering berkeliling dunia. Dia pernah berhadapan dengan gerombolan bersenjata Rusia, Kremlin, dan pernah melempar pesawat kertas yang terbuat dari uang melalui jendela kantornya.

Dan inilah kisah singkat kehidupan Durov yang luar biasa dan sering dianggap aneh.



Durov lahir di Rusia pada tanggal 10 Oktober 1984. Ia belajar coding (kode software) di sekolahnya. Keahlian codingnya pernah digunakan untuk mengubah layar login di jaringan internet sekolah untuk yang berisi hinaan kepada guru yang ia benci. Dia sangat dekat dengan kakaknya, Nikolai Durov, yang juga ahli coding.

Setelah menamatkan kuliah pada tahun 2006, Durov bersaudara membuat VKontakte, sebuah jejaring sosial berbahasa Rusia yang mirip dengan Facebook. Media sosial tersebut menjadi sangat populer dan mempunyai lebih dari 350 juta pengguna.

Durov kemudian mendapat banyak uang dari situs tersebut. Dia dilaporkan memiliki kekayaan bersih sekitar $ 260 juta (183 juta poundsterling).



Ia dikenal dengan selera busananya yang khas, yaitu selalu memakai baju warna hitam seperti karakter idolanya bernama Neo dalam film Hollywood "The Matrix."

VKontakte mempunyai pusat kantor di lantai lima dan enam Singer House, sebuah bangunan ikonik yang terletak di pusat kota Saint Petersburg.

Pada tahun 2012 Durov dan beberapa pegawainya melempar uang kertas yang bernilai lebih dari £1.000 ke kerumunan dari jendela kantornya. Setiap pesawat kertas terbuat dari uang kertas sebesar 5.000 rubel (£ 50).



VKontakte kerap digunakan sebagai alat komunikasi oleh para demonstran anti-pemerintah untuk mendukung aktivis politik bernama Alexei Navalny, seorang kritikus yang kerap mengkritik Putin.

Alexei Navalny

Pada tahun 2011, Durov mendapat tuntutan dari pemerintah untuk mengontrol situsnya. Namun ia membalas dengan mengunggah foto seekor anjing yang memakai jaket hoodie dan menjulurkan lidahnya. Pesannya kepada Kremlin jelas, dia tidak akan melakukan apapun yang mereka minta.



Setelah kejadian tersebut, ia mengaku didatangi oleh orang-orang bersenjata yang mengenakan pakaian tentara dan masuk ke apartemennya.



Dia kemudian mulai kehilangan kendali VKontakte setelah berseberangan dengan investor yang berafiliasi dengan layanan Mail.ru, perusahaan yang memiliki hubungan dengan Kremlin. Dia tetap menantang dan memasang foto yang sekarang dihapus di Instagramnya di mana dia menunjukkan kepada para investor jari tengahnya tanda kemarahannya.



Pada tahun 2013, Durov dituduh menjadi pengemudi mobil Mercedes berwarna putih yang menabrak seorang perwira polisi di Moskow. Namun ia membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa dia bahkan tidak dapat menyetir.

Durov akhirnya kehilangan kendali atas VKontakte, dan dia mengabaikan permintaan untuk datang ke kantor polisi untuk proses interogasi. Polisi akhirnya menggerebek kantor VKontakte, tapi Durov tidak ada di sana. Dia telah meninggalkan negara itu beberapa hari sebelumnya dengan penerbangan dari bandara Pulkovo.

Durov bersaudara memiliki rencana cadangan, yaitu mereka diam-diam mendirikan perusahaan di Buffalo, New York, dan menerbangkan beberapa karyawan setia VKontakte ke Amerika Serikat.



The Moscow Times pernah memberitakan bahwa ketika Durov ditanya tentang proyek misteriusnya, ia mengirim sebuah gambar GIF dari film "The Social Network" yang menunjukkan presiden Facebook Sean Parker (diperankan oleh Justin Timberlake) menunjukkan kepada investor jari tengahnya.



Ternyata proyek rahasia di New York tersebut adalah Telegram, sebuah aplikasi chat terenkripsi yang sangat sulit dimata-matai oleh pemerintah.

Durov dilaporkan telah menghabiskan sekitar $ 1 juta (£ 700.000) uangnya setiap bulan untuk menjaga agar Telegram tetap berjalan. Dan dari situ ia belum menghasilkan pendapatan apapun.



Durov kemudian berkeliling dunia dengan empat karyawannya dan menggunakan jasa pemesananan penginapan bernama Airbnb untuk tinggal di kota yang berbeda.

Ia mengaku Snowden adalah pahlawannya

Dia sempat mengadakan pesta besar di Barcelona pada bulan Februari lalu untuk merayakan capaian 100 juta pengguna aktif bulanan.



Durov terus pindah dari satu kota ke kota lainnya di seluruh dunia. Ia selalu mengubah lokasi setiap beberapa bulan sekali. Saat ini dia menyadari sangat berbahaya bila ia kembali ke Rusia, karena itu ia berencana takkan kembali ke negara kelahirannya tersebut. Namun sejumlah media massa internasional sudah menganggapnya sebagai pahlawan privasi bagi seluruh warga di seluruh dunia seperti Snowden.