Tipu Daya Aidit PKI Membela Pancasila Dianggap Sejarah yang Berulang

Aidit yang ngotot jadikan 1 Juni 1964 sebagai hari Pancasila, setahun kemudian Aidit juga yang berkhianat pada Pancasila.
Buku Aidit membela Pancasila

bersamaislam.com Jakarta - Warga dunia maya dihebohkan dengan munculnya cover sebuah buku yang pernah terbit di masa-masa kejayaan Partai Komusni Indonesia (PKI). Buku yang berjudul "Aidit Membela Pantjasila" tersebut dianggap sejumlah netizen seperti sejarah yang berulang, dimana munculnya sejumlah oknum yang mengaku-ngaku pembela Pancasila, namun merekalah yang sebenarnya pengkhianat Pancasila.

Menurut penelusuran redaksi, tak diketahui siapa yang pertama mengunggah foto cover buku tersebut. Namun sejumlah netizen, salah satunya yang bernama Iwan Balau mengunggahnya seraya menuliskan caption untuk mengingat sejarah saat PKI membela Pancasila sebagai kedok untuk memuluskan misinya. Berikut tulisan yang diunggap di laman facebook pada Jumat (2/6).

"Dulu 1 Juni 1964 diperingati juga sebagai hari lahirnya pancasila. Saat itu PKI sangat berpengaruh karena PKI adalah parpol yang memenangkan pemilu. Dan hari Pancasila itu, PKI lah yang mengusulkan pada Soekarno.
Ada sebuah buku dr DN Aidit yang berjudul "MEMBELA PANTJASILA" tahun '64.
Seperti Napak tilas bukan?
Aidit yang ngotot jadikan 1 Juni 1964 sebagai hari Pancasila, setahun kemudian Aidit juga yang berkhianat pada Pancasila. Modus dengan berkata cinta Pancasila, padahal sedikitpun dia tidak akan pernah menjalani nilai Pancasila. Bahkan akan merongrongnya.
Sekarang, Napak tilas itu seperti terulang kembali. Saat ini ada sekelompok orang merasa Pancasila sekali. Dan suka berteriak bahwa mereka Pancasila dan indonesia.
Waspadai...karena dulu kita pernah mengalaminya."

Tulisan yang menyertai unggahan cover buku tersebut mendapat komentar dari sejumlah netizen.

"Mungkin org2 komunis skrg merasa paling pancasilais karena bacaan ini ya? Tapi mereka lupa, klaim pancasilais itu berevolusi, dari aidit ke Soekarno, lalu ke Soeharto, lalu berevolusi lagi, dan terus aja begitu sampe KUCING BETELOR," tulis salah satu netizen bernama Bhakti Aditya Purwansyah.

"OM AIDIT JUGA BELA PANCASILA. PIYE IKI RE....OM AIDIT JUGA BELA PANCASILA. PIYE IKI RE....PANCASILA VERSI AIDIT. PANCASILA VERSI PAK KARNO. PANCASILA VERSI PAK HARTO. MANA YG DIPILIH RE?," ujar Alimudin Baharsyah.

"Sekedar info: dulu AIDIT tokoh pki ,sebelum berkhianat dan memberontak ,lalu membunuh para jenderal....Selalu berteriak2,paling pancasilais dan paling membela pancasila....itu saja!," tegas Yudistra Reza.

"Aidit pun sampai bikin buku MEMBELA PANCASILA..tetap aje PKI! Lah ente baru bangun bilang2 'saya pancasila'..kira2 bisa lebih baik dikiiit aja drpd aidit??," ungkap Firdaus Artoni.

"Kalau cuman senyum, Westerling pun tersenyum.. Kalo cuman bela pancasila, aidit malah bikin bukunya..," seru Arief Hilman.

"Sebuah buku yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah gelap Indonesia," kata Wido Supraha.

"Naikin tarif listrik yg mencekik rakyat kecil masih ngaku pancasilais? Memfitnah umat Islam dan ulama itukah Pancasilais? Memuja anak galau plagiator juga merasa Pancasilais? Hmm.. DN Aidit dulu juga bilang Bela Pancasila," sindir Abdul Haris.