Pertemuan GNPF dengan Jokowi dan Konyolnya Gerombolan Salah Pikir

pertemuan ulama GNPF dengan Jokowi 

bersamaislam.com - Setelah pertemuan ulama GNPF dengan Jokowi kemarin, media KOMando PAStor menulis berita dengan judul: "Istana Klaim GNPF-MUI Mendukung Kebijakan Jokowi."

Dikutip katanya pernyataan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno: "Intinya, mereka (GNPF-MUI), mendukung sepenuhnya kebijakan Pemerintah. Mereka mendukung sepenuhnya pembangunan bangsa ini dan mereka mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Pak Presiden."

Kalau diperhatikan dengan baik, maka ucapan Pratikno, bahwa GNPF-MUI mendukung Pemerintah itu adalah jika Pemerintah sepenuhnya membangun bangsa ini, dan tentu sebaliknya, bahwa GNPF-MUI tidak akan mendukung jika Pemerintah menyengsarakan bangsa dan rakyat negari ini, bukan?

Oya, media KOMando PAStor hanya mengutip ucapan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, saja. Tetapi tidak mengutip juga perkataan wakil dari GNPF-MUI.

Lalu apa perkataan dari wakil GNPF-MUI?

Kata Ust Bachtiar Nasir: "Yang kami juga luar biasa mendapatkannya adalah keberpihakan beliau pada ekonomi kerakyatan atau ekonomi keummatan. Kami dengar, alhamdulillah…oleh sebab itu, GNPF menegaskan siap membantu dan mengawal program Jokowi yang benar-benar untuk kesejahteraan rakyat kecil…. Ada will yang cukup bagus. Sampai yang sama-sama pernah kita dengar, bagaimana sekian belas juta hektare tanah diperuntukkan buat rakyat…”

Jadi sekali lagi…

Ditegaskan bahwa GNPF-MUI akan mendukung dan mengawal setiap program yang yang benar-benar untuk kesejahteraan rakyat dan ummat, sebagaimana yang dikatakan oleh Jokowi.

Tinggal dibuktikan saja, benar tidak apa yang dikatakan dengan apa kenyataan yang dilakukan di lapangan, bukan?
Kalau benar, ya didukung dan dikawal!
Kalau tidak benar, ya dikritik!

Namun lucunya..hal ini menjadi malah bully-an bagi gerombolan SALAh PIkir Kokohiyyun itu!

Mereka langsung mengatakan bahwa "ulama" GNPF-MUI itu langsung klepek-klepek karena diundang ke Istana sehingga langsung berminyak-minyak muka. Bahkan untuk memperkuat tuduhan kejinya, mereka mengutip perkataan Ust Oemar Mita -yang notabene sangat mereka benci - yaitu bahwa seburuk-buruk "ulama" di kolong Langit adalah yang berjalan di lorong-lorong istana dan amnesia terhadap kebathilan penguasa.

Duuuh… benar-benar IQ itu given, stupid itu pilihan lah!

Para Ngustad Pesbuk gerombolan SALAh PIkir Kokohiyyun ini benar-benar memilih untuk jadi stupid?!

Mereka itu sama sekali tidak mengerti kapan harus ambil jalan firm dan kapan harus ambil jalan soft? Mereka itu tidak paham kapan harus tegas dan kapan harus lembut?

Sementara…ketika al-Qur-ân dihina, ke mana mereka?
Yang ada malah video si Riyadh tumpahkan darahnya demonstran yang di-broadcast.
Yang ada di radio / tv-nya malah di-blow up keta‘atan kepada Hukkâm yang jelas-jelas zhôlim.
Yang ada malah mengata-ngatai ummat yang bersatu sebagai “Persatuan Kebun Binatang”.

Namun…
Ketika harus menasihati penguasa, ke mana mereka?
Yang ada malah ngamen deradikalisasi ke mana-mana.
Yang ada malah berfatwa killer squad salah bunuh adalah ijtihad.

Harusnya, mereka itu seperti yang selalu mereka gadang-gadangkan, tidak usah mengurusi politik, kembali saja ke majlis ilmu mereka karena bukankah mereka mengaku sendiri berapa ribu kitab "ulama" yang belum mereka baca? Sebab sekali-kalinya, ngomong politik, malah menunjukkan kualitas yang rendah dari wawasan dan keilmuan mereka sendiri!

Sungguh suatu bukti keras betapa mereka bukanlah mengikut manhaj-nya Salafush-Shalih, tetapi justru manhaj dan "aqidah rusak "Murji-ah ma'al Hukkam Khawarij ma'ad Du'at!

Lihat saja…
Dengan mem-bully ummat Islam yang tidak suka akan kezhaliman Hukkam, tetapi tidak teliti dalam membaca berita, justru gerombolan telah mempermalukan diri mereka dan semakin menunjukkan hakikat 'aqidah rusak mereka!

Satu hal lagi…
Gerombolan SALAh PIkir Kokohiyyun itu terbukti "bermanhaj perempuan" karena ketika orang melakukan aksi unjuk rasa damai untuk menuntut memenjarakan si kafir Penista Kitabullah, mereka menyalah-nyalahkan. Lucunya, ketika orang juga mendekati Hukkam, mereka salahkan juga? Lalu orang harus bagaimana? Apa tidak berbuat apa-apa tapi koar-koar sana-sini seperti yang mereka lakukan itu?

Lalu…

Masih mau belajar agama kepada gerombolan SALAh PIkir Kokohiyyun itu?

IQ itu given, stupid itu pilihan.


Penulis: Acad Syahrial