Jadilah Perempuan yang Tidak Suka Mengeluh

Cara menjadi wanita yang tidak pernah mengeluh.
ilustrasi

bersamaislam.com - "Dimana aku bisa menemukan perempuan seperti khadijah? " Ungkap Rasulullah. Dia mengimaniku di saat yang lain tidak percaya padaku. Dia percaya padaku di saat semua orang mendustakanku. Dia menginfakkan hartanya di saat semua orang enggan memberi. Dia yang pertama kali beriman dan darinya aku mendapatkan keturunan."

Betapa mempesonanya akhlak khadijah. Ia tidak pernah bersikap kasar, tidak pernah berbicara dengan nada marah, tidak pernah mengeluh dalam kondisi dan situasi bagaimanapun. Bahkan dialah yang selalu menguatkan Rasulullah dalam sepelik apapun cobaan yang dihadapinya. Karena itulah khadijah menduduki posisi istimewa di hati Rasulullah.

Atas kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah yang begitu utuh, atas pengorbanannya kepada dakwah yang tidak bertepi, atas akhlaknya yang mempesona, menyejukkan dan menentramkan, jibril datang membawa kabar gembira untuknya

"Ya Rasulullah, sampaikan salam dari Allah untuknya dan sampaikan juga salamku untuknya." Ucap Jibril.
Hati mana yang tidak bahagia mendapati salam dari yang dicintainya? Apalah lagi dari yang paling dicintai di atas segala cinta lainnya, Allah swt.
"Dan berikan kabar gembira untuk khadijah bahwa Allah membangunkan rumah dari permata untuk khadijah, yang di sana tidak ada hiruk pikuk adan tidak ada lagi rasa lelah di sana" lanjut jibril.
MasyaAllah, betapa Allah Maha Membalas dengan sebaik-baik balasan. Segala pengorbanan khadijah, sakit, sedih dan lelah yang tidak pernah dikeluhkan oleh khadijah itu Allah ganti dengan balasan terbaik yaitu sebuah rumah di surga Allah.

Wahai perempuan
Adakah kita mampu setegar khadijah dalam hidup ini?
Adakah kita mampu selembut khadijah?
Adakah kita mampu sebijak khadijah dalam menghadapi masalah?
Adakah kita mampu mengenggam emosi kita agar tidak meruah dengan cara yang salah?
Adakah kita mampu untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, celaan dengan senyuman?
Adakah kita mampu semandiri khadijah dalam finansialnya?
Adakah kita mampu seistiqamah khadijah dalam menjaga diri, menjaga hati hingga datang yang tepat untuknya yaitu Rasulullah ?

Saya akui, itu berat. Tapi semoga kita bukan perempuan yang patah semangat untuk terus meneladaninya, untuk terus menjadi yang terbaik.

Semoga Allah bantu, Allah mudahkan, Allah kabulkan impian kita untuk bisa bersama-sama berkumpul di surga Allah dengan wanita shalihah yang telah dijamin masuk surga oleh Allah. Semoga Allah juga berkenan membangunkan rumah untuk kita di surga Allah.

Jangan mengeluh lagi.
Karena yang mengeluh adalah yang tidak pandai bersyukur.
Cukuplah bayangan surga sebagai penguat jiwa kita untuk tidak mengeluh.


Penulis: Majidah Nur