Tantangan Ummat Islam di Jepang Sebagai Minoritas

kabar muslim jepang Berbagai tantangan yang dihadapi saat menyebarkan ajaran ditengah mayoritas ummat agama lain
Salah satu mesjid di Jepang

bersamaislam.com Jakarta - Dakwah di negara minoritas muslim, tentulah tak mudah. Banyak kendala dan tantangan yang dihadapi saat menyebarkan ajaran Islam ditengah mayoritas ummat agama lain. Hal tersebut diakui oleh ketua Ikatan Pelajar Muslim Jepang, Dr Zakariya Ziyad, bahwa kegiatan dakwah Islam di Jepang belum mampu dikelola secara baik. Hal itu tak lepas dari minimnya orang yang memiliki ilmu mendalam tentang agama Islam di negeri sakura tersebut.

Kendala lainnya yang dihadapi ummat Islam di Jepang, menurut Zakariya, adalah masih terbatasnya jumlah masjid yang ada di Jepang.

''Di Jepang jumlah masjid yang ada tidak lebih dari 50 buah saja. Sedangkan yang lain hanya berupa mushola-mushola kecil yang dikontrak ummat Islam untuk sekedar digunakan tempat shalat. Jumlah ini tentu saja sangat kecil jika dibanding dengan jumlah ummat Islam di Jepang yang kebanyakan dari mereka tidak mampu untuk membangun sebuah masjid, karena mahalnya biaya yang diperlukan untuk membangun dan merawat sebuah masjid,'' ujar Zakariya seperti diberitakan Republika pada Sabtu (12/11).

Zakariya mencontohkan, biaya untuk sebuah masjid saja membutuhkan dana sekitar 200 ribu dolar AS atau sekitar Rp 180 juta. Kondisi inilah yang menjadikan ummat muslim di Jepang sulit untuk mendirikan sebuah masjid yang besar dan mampu menampung jamaah cukup besar.

Akibatnya, banyak dari umat Islam di Jepang hanya mengontrak sebuah bangunan atau rumah yang cukup digunakan untuk sholat, tanpa ada bimbingan agama dan dakwah. Sulitnya lagi, ungkap Zakariya, di Jepang tak ada satu pun seorang mufti yang bisa memberikan fatwa-fatwa untuk kehidupan ummat muslim di Jepang.

''Tidak ada seorang mufti pun yang tinggal di Jepang yang bisa memberikan penjelasan dan dakwah Islam. Karena itu kebanyakan kita mengakses fatwa-fatwa dari ulama luar, yakni melalui jaringan internet.” kata Zakariya.

Padahal, Zakariya menerangkan, jumlah umat muslim di Jepang cukup banyak yaitu mencapai 150 ribu jiwa.

''Aneh rasanya, jumlah umat Islam cukup besar di Jepang tapi tak ada seorang mufti pun yang tinggal di Jepang untuk memberikan bimbingan dan nasehat agama yang benar. Sedangkan lima orang imam yang ada di Jepang selama ini pengetahuan agamanya jauh dari kesempurnaan'' keluh Zakariya.

Ia juga mengharapkan adanya perhatian dari lembaga islam dunia, untuk memperhatikan keadaan ummat Islam di negara minoritas muslim, seperti di Jepang.

''Para ulama dari lembaga Islam terkemuka lebih banyak memperhatikan perkembangan Islam di Barat dan meninggalkan kawasan Timur Asia khususnya Jepang. Padahal, kawasan Timur Asia terutama Jepang masih sangat membutuhkan banyak bimbingan dan nasehat keagamaan yang disampaikan oleh para ulama,'' jelasnya.

Post a Comment

0 Comments