Inilah Perkataan Imam Masjid di Gaza Untuk Muslimin Indonesia

masjid - masjid di gaza mendapatkan bantuan bahan bakar minyak untuk digunakan sebagai bahan bakar alat pengeras suara masjid dari kaum muslimin indonesia
Hadiah Bahan Bakar Minyak dari kaum muslimin Indonesia untuk masjid - masjid di Jalur Gaza

bersamaislam.com Jalur Gaza - Lebih dari 10 tahun warga Gaza di Palestina mengalami blokade dan terisolasi oleh Zionis Israel. Akibatnya berbagai sektor kehidupan pun merasakan imbas dari aksi blokade tersebut, seperti sektor ekonomi. Keadaan ini diperparah dengan penutupan pintu perlintasan Rafah yang berbatasan dengan Mesir, dan menjadi satu-satunya perlintasan warga Gaza untuk masuk dan keluar Gaza.

Perang dan blokade yang tak kunjung usai, menjadikan penduduk Gaza sangat bergantung pada negara-negara donor, termasuk Indonesia. Perang dan blokade juga berdampak pada tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Keterpurukan hidup terus membayangi warga Gaza baik dari sisi ekonomi, kesehatan, keamanan, politik, dan lain-lain. Hal itu diperparah dengan dengan berbagai krisis, seperti krisis listrik di rumah sakit, rumah warga atau bangunan lainnya, bahkan masjid pun merasakan dampaknya.

"Jujur, banyak orang yang tidak tahu bahwa kami sedang krisis BBM. Sebagai takmir, kami kesulitan bila genset kami kosong. Kami selalu meminta sumbangan kepada para jamaah masjid, khususnya pada Jumat," kata Imam Masjid Quba di Khan Yunis, Gaza Selatan.

Imam Masjid Quba Kota di Jabalia, Gaza Utara, juga mengungkapkan hal senada saat bertemu dengan Abdillah Onim, relawan asal Indonesia yang menetap di Gaza. "Afwan Akhi, jika sudah ganggu antum. Sebelumnya, kami ucapkan terima kasih atas bantuan solar berapa minggu sebelumnya. Namun, saat ini, kami kembali alami krisis bahan bakar. Sampai sekarang terhitung sudah 10 hari kami azan tanpa menggunakan microphone. Maka kami mohon, sekiranya ada bantuan, tolonglah alokasikan untuk masjid berupa solar ya." ujar imam Masjid Quba.

"Insha Allah akan saya sampaikan kepada kaum Muslimin di Indonesia," kata Abdillah Onim, dari suarapalestin.id.

Abdillah mengatakan, tak kurang dari 20 Imam masjid di Gaza yang rutin menanyakan kepadanya bantuan solar untuk masjid setiap hari.

"Dengan demikian, kami selaku Kantor Berita Suara Palestina yang berpusat di Jalur Gaza berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana untuk masjid dengan tema 'Hanya dengan Rp 30 ribu, Anda sudah turut menerangi masjid-masjid di Gaza," jelasnya.

Kampanye penggalangan dana pun dilakukan sejak awal Oktober 2016. Lalu untuk proses distribusi solar ke masing-masing Masjid dilakukan pada 26 Oktober 2016 dengan membeli solar 6.500 liter dan bensin disalah satu SPBU terbesar di jalur Gaza. Proses distribusi membutuhkan waktu selama 16 hari dikarenakan jarak masjid yang saling berjauhan. Dimulai dari Gaza City, Gaza Utara, Gaza Tengah, Gaza Timur hingga Gaza Selatan.

Takmir dan imam Masjid pun sangat berterima kasih atas bantuan bahan bakar untuk masjid-masjid diseluruh wilayah Gaza.

"Kami selalu pengurus dan imam Masjid mengucapkan terima kasih banyak. Jazakallahu khairan wa ahsanul jaza atas hadiah solar dan bensin ini. Sebelumnya kami benar-benar kebingungan karena genset di masjid kehabisan solar," ujar salah satu imam masjid di Gaza.

"Beberapa hari kami mengkumandankan azan dengan tanpa menggunakan pengeras suara. Atas bantuan dan hadiahnya untuk Rumah Allah ini, semoga Allah senantiasa memberkahi. Kepada Muslimin di Indonesia, pemerintah Indonesia, dan kami doakan semoga Indonesia menjadi negara yang sejahtera, damai dengan keberkahan dari Allah SWT. Sampaikan salam kami dari pengurus masjid dan Imam Masjid di Gaza kepada umat Muslim di Indonesia," ucap Imam Masjid di Gaza kepada Abdillah.

Post a Comment

0 Comments