Ustadz Muzammil, Suara Super Merdu dan Dunia Skateboard

Disamping pintar tilawah, Ustadz Muzammil juga piawai bermain skateboard

bersamaislam.com Bandung - Ustadz muda Muzammil Hasballah (23 th) dalam dua bulan ini nama tiba-tiba meroket sejak salah seorang pengurus Mesjid Salman ITB mengunggah rekamannya ketika menjadi imam shalat di mesjid tersebut. Sampai-sampai stasiun televisi Arab Saudi mengajaknya untuk ikut serta dalam rekaman acara mereka. Sontak follower instagramnya yang bernama @muzammilhb tembus di angka 67 ribu. Ustadz yang merupakan pemuda asal Sigli, Aceh ini selain mempunyai suara yang sangat merdu ternyata juga piawai dalam bermain skateboard. Permainan kawula muda tersebut ia mainkan disaat waktu luangnya. Ia juga sering mengajar maqomat (langgam membaca Qur’an) di Mesjid Al-Lathiif Kota Bandung setiap Selasa setelah subuh dan Jum’at setelah maghrib. Tercatat sudah ada 200 member di grup maqomat ini.

Seperti dilansir dari laman fanpage Mesjid Al-Lathiif pada hari Sabtu (29/05), Ustadz Muzammil sedang menjadi narasumber pada acara Seminar Pendidikan Provinsi Aceh di Bireun. Ia tiba di Banda Aceh pada Jum’at malam, setelah selama dua Minggu mengadakan rekaman untuk salah satu stasiun televisi di Jakarta. Hari Minggu ia harus kembali ke Bandung karena Senin pagi ia akan mengisi acara bersama Syeikh Ali Jaber. Diagendakan, setelah itu ia berencana langsung ke Jakarta untuk memenuhi undangan Syeikh Abdur Rahman Al-Ossi dari Kuwait. Qari bersuara bening itu sering memuji lantunan Muzammil yang menduplikasi langgamnya pada surah Al-Ma’arij.

Pertemuan itu, sebut laman tersebut, bukanlah momen pertamanya bertemu qari kelas dunia. Tiga pekan lalu dia diundang makan malam bersama Syeikh Wadie Al-Yamani, Syeikh Ahmad Al-Nufays, Syeikh Abu Bakr Asy-Syathiri, Syeikh Abdul Aziz Al-Zahrani, Syeikh Sa'ed Al-Khatib, dan Syeikh 'Abdul Kafi. Keenamnya mengadakan rekaman di Lembang untuk sebuah stasiun televisi Arab Saudi. Saat itu, Muzammil ditemani sahabatnya, Ibrohim Fadhlaan El-Haq yang merupakan hafidz juara MTQ Jawa Tengah. Pada bulan Februari pemuda ini sempat belajar Al-Quran langsung (talaqqi) dari Imam Besar Masjidil Haram, Syekh Adel Al-Kalbani.

Agendanya semakin sibuk sampai bulan Juni ini. Selain menjadi imam tarawih di banyak masjid, ia juga harus menyeelesaikan rekaman pesanan biro penyelenggara haji dan umrah. Permintaan wawancara dari media massa pun datang silih berganti. Itu pun belum dihitung kesibukannya sebagai seorang arsitek. Lulusan ITB tahun 2015 ini turut ambil bagian dalam merancang atap membran Al-Lathiif dan merancang masjid di Kawasan Ujungberung yang kini hampir selesai dibangun.

Nun di Sigli kampung halamannya, ibunda Muzammil sudah bisa lega. Umi yang sangat ditaatinya itu wanti-wanti sewaktu melepas Zammil ke Bandung.

“Jadilah engkau berhati Mekkah, berotak Jerman,” ujar ibunda Ustadz Muzammil saat menyaksikan puteranya tampil sebagai pembicara di hadapan para guru dan pejabat Provinsi Aceh pada Sabtu (29/5).


Post a Comment

0 Comments