Inilah Dua Pilot Perempuan Berhijab Dari Indonesia


Putroe Sambinoe Meutuah dari Aceh dan Iin Irjayanti dari Papua merupakan dua pilot perempuan berhijab Indonesia yang telah berhasil mengikuti Solo Flight
Putroe Sambinoe Meutuah dan Iin Irjayanti 

bersamaislam.com Banda Aceh - Seorang gadis berhijab bernama Putroe Sambinoe Meutuah (19) asal Aceh yang berhasil terbang solo atau Solo Flight dalam uji terbang tanpa didampingi pelatih dengan trip dari dari Nusawiru sampai ke Pangandaran pada Kamis (28/4/2016) disambut antusias oleh publik.

Seperti dilansir Aceh Trend, Putroe yang ternyata anak dari mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, itu disebut-sebut sebagai putri Aceh pertama yang menjadi pilot. Namun demikian, ia bukan pilot satu satunya yang berhijab. Dari sekitar 30 pilot perempuan, ada dua pilot perempuan berhijab, salah satunya dari Aceh, satunya lagi dari Papua.

Ayahnya, Irwandi Yusuf, ikut mendukung anaknya dengan status di laman facebooknya.

"Kadet pilot. Hari ini PSM memulai Solo Flight, yaitu latihan terbang tanpa didampingi pelatih dan ini adalah saat yang menegangkan sekaligus melegakan," tulisnya seperti dilansir Serambinews. Mantan Gubernur Aceh ke-15 yang menjabat pada 8 Februari 2007 sampai 8 Februari 2012 tersebut menyebutkan bahwa hal tersebut cukup menegangkan karena sama sekali terbang sendirian tanpa didampingi pelatih.

Pilot perempuan berhijab lainnya bernama Raden Roro Iin Irjayanti. Ia merupakan salah seorang pilot wanita kelahiran Jayapura, 4 November 1985. Iin Irjayanti sempat menjadi pilot Batavia Air sebelum maskapai tersebut ditutup pada 2013 lalu karena bangkrut.

Kini, Iin Irjayanti menggeluti pekerjaan sebagai pilot Kalstar Aviation. Ia merupakan lulusan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia pada angkatan 58 tahun 2004 yang disebar Departemen Perhubungan hingga ke daerah Timika, Papua.

Meskipun Iin berdomisili di Tangerang, ia tetap menyebut dirinya orang Papua, karena lahir di Jayapura.

Dia telah mengantongi izin untuk menerbangkan Batavia Air Boeing 737 jenis 300-400 yang mampu mengudara di atas ketinggian 37.000 kaki pada tahun 2003.

Pada tahun 2010, Iin sempat mengikuti sebuah kontes kecantikan Puteri Indonesia, namun ia lebih memilih menjadi pilot dibandingkan menggeluti dunia hiburan. Iin mengatakan bahwa menjadi pilot adalah cita-cita almarhum ayahnya, namun ia ini ingin mewujudkan cita-cita almarhum sang ayah dan ingin membuktikan bahwa perempuan bisa menunjukkan sisi feminin dan maskulin sekaligus dengan profesi ini.

Post a Comment

0 Comments