![]() |
Ayesha Durrani (img: huffington) |
"Saya sering mendapat perlakuan tak mengenakkan terkait jilbab saya," ujar mahasiswi bernama lengkap Ayesha Durrani seperti dilansir Republika pada Kamis (10/3).
Kejadian serupa selalu berulang di waktu yang berbeda. Disaat ia berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan, ia dan teman-temannya sesama muslimah diejek dengan kata "teroris" sambil mengarahkan telunjuk ke mukanya.
Pernah juga saat ia berangkat ke kampus, di dalam bus seorang pria mengatakan bahwa ia terlihat aneh dikarenakan memakai kain di kepala.
Pada kesempatan lain ia pernah dituduh membawa bom di dalam tas ranselnya. Ironinya para penumpang bus lain tak mau peduli. Saat kejadian itu ia merasa sangat ketakutan atas ulah oknum tersebut.
Diskriminasi yang dialami oleh oleh Ayesha memang hanya dilakukan oleh beberapa oknum. Teman non-muslim di kampus tidak pernah melakukan pelecehan seperti itu. Namun menurut Ibrahim Hooper, juru bicara Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR), sebuah komunitas advokasi untuk muslim menyatakan bahwa sudah sangat sering para muslimah Amerika mendapat perlakuan kasar dan dilecehkan saat berada di tempat-tempat umum seperti, diteriaki di restoran, stasiun, dan saat pulang dari ibadah di mesjid setempat.
Ia mengatakan bahwa dari peningkatan diskriminasi tersebut membuat organisasi itu menerima banyak laporan sehingga tak ada waktu untuk bersantai.
"Bahkan kami tidak memiliki waktu untuk bernafas!," kata Hooper. (mh)
0 Comments