Meme Ini Bandingkan Reaksi Dunia Atas Teror Turki dan Belgia

Dunia respon serangan terorisme ISIS di Belgia tapi tidak hiraukan kejadian di Turki
Meme yang mengkritik respon dunia atas kejadian di Turki
bersamaislam.com Ankara - Belum usai berkabungnya Eropa yang diguncang dampak serangan teroris, kini kejadian serupa berulang di Turki dan setelah itu Belgia. Dengan berbagai ancaman seperti ini, media sosial kemudian melengkapi dirinya dengan fitur keselamatan Facebook check-in, Twitter hashtag dan kartun yang share-able.

Dengan kejadian terakhir di Belgia, dikabarkan bendera negara tersebut akan dikibarkan di monumen nasional di negara-negara Eropa yang bertetangga dengan negara tersebut. Respon yang serius ini dimaksudkan agar dapat segera memulihkan proses rehabilitas trauma pada masyarakat sekaligus sebagai kampanye melawan ancaman teror.

"Menara Eiffel akan disinari dengan cahaya lampu berwarna bendera Belgia, Downing Street telah mengibarkan bendera Belgia dan BBC melaporkan bahwa kata 'Brussels' dalam berbagai bahasa mendominasi daftar tren Twitter paling top di seluruh dunia," ujar Walikota Paris, Anne Hidalgo dalam cuitan di laman twitter resminya seperti dilansir The Independent pada Rabu (23/3).

Namun, ada kegelisahan dan kejanggalan yang dituangkan dalam berbagai kartun yang disebarkan di media sosial yang salah satunya berisi sosok berbendera Perancis memeluk warga Belgia, dan di lain sisi ia tidak menghiraukan kejadian yang tidak kalah dahsyat yang terjadi di Turki akibat kekejaman teroris. Netizen bertanya-tanya mengapa Downing Street tidak ikut menaikkan bendera Turki setelah insiden di Ankara. Malah banyaknya jumlah korban nyawa di Turki tetap membuat Eropa membisu.

Solidaritas yang dibatasi ini memang seperti letak nyatanya di peta Eropa Barat. Turki tetap di luar wilayah mereka, tidak cukup dekat untuk membuat mereka lebih empati. Turki adalah tempat eksotis yang sering digunakan untuk liburan para turis sehingga negaranya cukup terkenal, namun anehnya simpati yang berdatangan tidak seheboh di Belgia.

Media setempat menyebutkan bahwa motif penyerangan di Turki jelas berbeda dengan pemboman Brussels. Serangan di Turki diinisiasi oleh gerakan kemerdekaan suku Kurdi yang sudah berabad-abad merongrong negara tersebut. Di Brussels, ISIS/Daesh-lah pelakunya. Namun tujuan mereka sama, yaitu teror dan hal tersebut harus menjadi simpati dan solidaritas bersama.

Salah seorang muslim yang selamat dari terorisme, Malala Yousafzai, baru-baru ini berbicara tentang masalah korban terorisme di Timur dan Barat.

"Jika tujuan Anda adalah untuk menghentikan terorisme, jangan coba-coba menyalahkan seluruh Muslim akan kejadian itu, karena tidak bisa menghentikan terorisme dengan cara itu," ujar Malala kepada awak media. (mh)

Post a Comment

0 Comments