(Video) Detik-detik Saat Serangan Teror di Stadion Stade de France Paris

Karangan bunga untuk Paris (Foto: Thetelegraph)

bersamaislam.com - Sebuah video dirilis TheGuardian (14/11/2015), menggambarkan situasi saat dua suara ledakan terdengar dalam pertandingan antara Prancis melawan Jerman di stadion Stade de France. Para penonton akhirnya dikumpulkan di tengah lapangan sebelum dievakuasi keluar.


Usai pertandingan yang dimenangkan Prancis 2-0, timnas Jerman memutuskan tidak meninggalkan stadion de France. Manajer tim Oliver Bierhoff memberitahukan apa yang terjadi dan para pemain segera menghubungi keluarga atau teman mereka. Terlalu beresiko untuk pulang ke hotel dan para pemain merasa tidak aman hingga memutuskan tidur di stadion bersama para pemain Prancis.

Dua ledakan yang terjadi di luar stadion ini mengawali peristiwa teror Jumat malam (14/11/2015) di Paris, Prancis. Serangan diikuti dengan penembakan di beberapa lokasi. Dilaporkan sebanyak 129 orang tewas dan 300 lainnya mengalami luka-luka. Ini adalah serangan terburuk di Eropa sejak peristiwa bom di sebuah kereta api Madrid tahun 2004 yang lalu.

Pelaku melakukan penembakan dan serangan bom di beberapa titik pusat kota Paris. Korban terbanyak ada di sebuah gedung konser musik Bataclan yang mencapai hingga 100 orang tewas. Pelaku sempat menyandera korban sebelum melakukan penembakan brutal. Di tempat lain, bom meledak di cafe dan restoran. KBRI Paris mengkonfirmasi tidak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Presiden Prancis, Francois Hollande yang saat kejadian sedang menonton pertandingan Prancis melawan Jerman, segera memutuskan situasi darurat dengan tindakan 'tanpa ampun'. Militer mengerahkan 1500 personil keamanan dan seluruh perbatasan dijaga ketat.

ISIS mengklaim bertanggung jawab terhadap peristiwa itu dan mengancam akan terus mengirimkan pelaku teror karena kebijakan Presiden Hollande melakukan invasi ke Suriah bersama sekutu AS.

Berbagai pihak mengutuk peristiwa teror tersebut. Tagar #notinmyname, #prayforparis dan #muslimforpeace membanjiri media sosial, mengutuk terorisme dan mendukung perdamaian di Prancis dan dunia.

"Terorisme tidak memiliki kewarganegaraan atau agama. Semua terorisme buruk. Kita semua harus mengesampingkan perasaan bahwa teroris kami buru dan teroris Anda baik," kata Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan.

Pihak kepolisan dan Kantor Jaksa Paris menyatakan jumlah pelaku serangan yang berhasil diidentifikasi sebanyak 8 orang dah dipastikan tewas. Sebanyak 7 orang di antaranya bunuh diri dengan meledakkan bom yang ada di ikat pinggang sementara 1 orang lainnya tewas ditembak polisi.

Meski begitu, polisi masih memburu kaki tangan para pelaku yang diduga masih berkeliaran. Saksi mata salah satu penembakan mengatakan kepada polisi bahwa masih ada pelaku yang bebas. (ay/guardian/bbc)

Post a Comment

0 Comments