bersamaislam.com - Ustadz Saiful Islam Mubarak, Lc memberikan pandangannya tentang wahabi. Menurutnya ada beberapa pertanyaan yang muncul tentang wahabi dan akan berkorelasi dengan syiah karena mereka paling gencar memanfaatkan isu tersebut agar kaum muslimin terpecah belah.
"Siapa dibalik isu wahabi? Pertanyaan ini sering dikemukakan dan saya mendapati istilah wahabi paling dimanfaatkan oleh syiah untuk kepentingan mereka," jelasnya saat memberikan ceramah zuhur di mesjid Daarul Ihsan, kantor Telkom Corporate University, Bandung, Rabu (04/11/2015).
Ustadz Syaiful juga menambahkan, syiah kerap memberi label wahabi kepada kelompok yang berbicara lantang soal kesesatan syiah agar masyarakat menilai mereka adalah pihak yang terzalimi.
"Padahal yang disebut wahabi oleh syiah ternyata punya Quran, Sunnah dan Rukun Islam yang sama. Sedangkan syiah menganggap Al-Quran seharusnya berjumlah 17 ribu ayat, Sunnah dan Rukun Islamnya juga berbeda," ujarnya.
"Pertanyaannya sekarang, dimana kantor pusat wahabi, kantor cabang, logonya seperti apa, medianya apa, organisasi dan ketua umum siapa. Tidak ada, kan. Kalau Muhammadiyah, NU, jelas mereka ada. Lantas wahabi itu apa dan siapa sebenarnya tidak jelas, hanya istilah yang dihembuskan," tambahnya.
Tokoh pendiri Ma'had Al-Quran Dirasah Islamiyyah (MAQDIS) itupun menekankan perlunya menjaga ukhuwah islamiyyah agar tidak terpecah belah dan berhati-hati terhadap syiah yang kerap menghujat dan mengumbar kebencian terhadap ummahatul mukminin Aisyah radhiyallahu anha.
"Pertemuan ulama di Mekkah Madinah tidak lagi membahas masalah-masalah furu' (cabang) melainkan SYIAH. Syiah itu berpendapat tanah karbala lebih suci dari tanah haram, mengunjungi makam Hussein lebih utama dari makam nabi," katanya mengingatkan.
Namun Ustadz Saiful juga menasehati agar kehati-hatian terhadap syiah tidak membuat kaum muslimin bersikap frontal. tetapi harus bisa melihat situasi dan kondisinya.
"Ada kisah nyata 20 orang mendengar ceramah menjelek-jelekkan syiah dengan keras. Akhirnya malah penasaran dan ikut pengajian syiah. Saat ikut pengajian syiah itu mereka menerima perlakuan lembut. Biasanya syiah masuk melalui materi Sirah Nabawi, diceritakan tentang Rasulullah SAW, sahabat, keluarga, mulai dari anak cucu hingga akhirnya tentang Hussein radhiyallahu anhu," katanya saat menjawab pertanyaan seorang jamaah.
"Pertanyaannya sekarang kenapa hanya Hussein saja? Cucu nabi Muhammad SAW tidak hanya Hussein, ada Hasan, Muhsin dan lain-lain. Itu baru dari Ali dan Fathimah. Belum dari anak beliau yang lain," tutupnya.
(Ahmad Yasin)
0 Comments