Pentingkah menjadi World Class University? Sebuah Catatan Bagi UIN

Kampus UIN Malang (Foto: uin-malang.ac.id)

bersamaislam.com - Akhir tahun 2014, sempat saya melihat baliho "Menuju World Class University" di samping gedung Rektorat Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Jawa Timur. Bila benar agenda Rektor sekarang ingin meraih label World Class University (WCU), saya pikir masih banyak yang perlu dibenahi oleh UIN.

Pertama, label WCU mensyaratkan komposisi 20% dosen bertitel PhD (Doctor of Philosophy). Dosen-dosen bertitel PhD di kampus ini masih bisa dihitung jari. Kalau boleh menyebutkan beberapa nama, Basri Zain, Torkis Lubis, Djoko Susanto, Pak Aenur Rofiq, Syuhadak, dan Bapak Mujab.

Kedua, berapa banyak mahasiswa asing yang kuliah di UIN Malang? Imej UIN di mata mahasiswa asing bukanlah kampus prestisius. Contohnya ada seorang suami lulusan University of Malaya, supaya sang istri cepat meraih master/magister tanpa harus menguasai bahasa asing selain bahasa arab, si suami menyuruh istrinya kuliah di UIN saja. Selain gampang kuliahnya, di UIN malang sang istri mendapat guide (pemandu sekaligus penerjemah). Kebetulan ada teman saya lulusan Pesantren Gontor yang jadi guidenya. Sesuatu yang tidak akan ia dapatkan kalau dia menempuh Master di University of Malaya.

Ketiga, sudahkah UIN Malang diakreditasi oleh badan akreditasi berskala internasional? Perlu diketahui, istilah World Class University mulai marak diserukan oleh berbagai universitas semenjak Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (BHP) disahkan.

Lebih elok UIN menjadi kampus dengan biaya terjangkau, daripada menjadi WCU yang hanya membuat biaya SPP makin tak terjangkau. Jangan lupa, pada hakekatnya UIN Malang, sebagaimana dikatakan Prof Imam Suprayogo dalam kuliah umum bersama Prof Ahmad tafsir, merupakan jembatan para Santri untuk menjadi "Kyai intelek".

Apa jadinya bila biaya melewati jembatan itu kian tak terjangkau?


Ditulis oleh:
Fadh Ahmad Arifan
(Alumni S2 Studi Islam di Sekolah Pascasarjana UIN Malang. Guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTs-MA Muhammadiyah 2, kota Malang, Jawa timur.