Warga Yahudi Boleh Masuki Al-Aqsa, Israel Tambah 800 Pasukan

Polisi Israel membuat titik-titik pemeriksaan di sepanjang Yerussalem pada Jumat (18/08/2015), mencegah orang-orang memasuki Masjid Al-Aqsa

bersamaislam.com - Memasuki hari keenam aksi protes atas kunjungan rombongan sayap kanan Israel ke kompleks Al-Quds, puluhan orang kembali terluka di pintu masuk Masjid Al-Aqsa, pada Jumat (18/09/2015). Israel kembali menambah 800 orang polisi untuk menanggapi situasi yang makin memanas.

Seperti dilansir AlJazeera, penduduk Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat melakukan aksi solidaritas terhadap pembatasan jumlah orang yang boleh memasuki Masjid. Puluhan warga Palestina dan tiga anggota pasukan militer Israel terluka dalam peristiwa tersebut.

Jumlah non Muslim yang memasuki area Masjid Al-Aqsa semakin meningkat jelang hari libur bangsa Yahudi. Ratusan warga Israel termasuk anggota sayap kanan yang menganjurkan untuk mendirikan Kuil Yahudi, telah mengunjungi kompleks Al-Aqsa untuk merayakan tahun baru Yahudi.

Warga Palestina khawatir Israel akan merubah aturan pengelolaan Masjid dengan memberikan keleluasaan masuk kepada Yahudi sementara warga Palestina semakin dipersulit.

Puluhan warga Palestina terluka saat pasukan keamanan Israel menembakkan peluru tajam, peluru baja berlapis karet dan gas air mata pada pengunjuk rasa di kawasan Tepi Barat termasuk Silwad, Ramallah, Kafr Qaddum, Hebron, Nablus, Tulkarem dan Qalqilia.

Juru bicara militer Israel tidak memberi keterangan berapa korban luka namun mengakui jika bentrokan masih berlanjut di Tepi Barat. Pemanggilan pasukan tambahan dan kebijakan baru terhadap warga yang melemparkan batu ke pasukan Israel diharapkan akan meredakan ketegangan.

"Pasukan patroli di perbatasan (Masjid Al-Aqsa) akan mempercepat proses pemulihan keamanan," kata Tzahi Hanegbi, anggota parlemen Israel.

Sementara itu Presiden Palestina Mahmud Abbas mengutuk agresi Israel kepada para demonstran dan mengatakan Masjid Al-Aqsa berada dalam 'garis merah' dan tidak akan membiarkan adanya serangan terhadap Masjid suci tersebut.

Sejak akhir Agustus, warga muslim dilaporkan mendapat halangan untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa antara jam 7 hingga 11 pagi karena akan dikunjungi oleh kelompok Israel terutama dari sayap kanan.

Pada Kamis (17/09/2015), media lokal menyebut lebih dari 60 orang aktivis Israel mengunjungi kompleks Al-Quds di bawah pengamanan ketat militer Isreal sementara muslim dilarang masuk.

"Al-Aqsa adalah tempat suci bagi kaum muslimin. Saya selalu melaksanakan shalat Jumat di sana. Kami tidak ingin ada kekacauan dan pertikaian. Tapi ketika keluarga ingin melaksanakan shalat, mereka melarang kami dan memberikan keistimewaan kepada orang Israel yang tidak mempunyai hak di sana," kata Safah Nassir di middleeasteye, seorang warga Yerussalem Timur, kota dengan penduduk mayoritas adalah masyarakat Palestina.

Nassir meyakini bentrokan akan terus berlanjut sampai status Al-Aqsa kembali seperti semula, yaitu pencabutan larangan terhadap muslim dan jaminan bahwa orang-orang Yahudi dilarang untuk beribadah di dalam kompleks.

"Penduduk Palestina tidak akan membiarkan Al-Aqsa, ini akan menjadi kekalahan Israel," pungkasnya.

(Ahmad Yasin)

Post a Comment

0 Comments