Map Ini Tunjukkan Penyebaran AIDS di Afrika, Negara Mayoritas Muslim Tidak Masuk


bersamaislam.com - Seorang peneliti Islam, Dr. Bilal Philips merilis sebuah gambar yang menunjukkan peta penyebaran HIV atau AIDS di benua Afrika. Dalam peta tersebut, hampir seluruh negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim di Afrika berada di luar kawasan yang terkena dampak virus HIV.

Gambar ini diunggah melalui laman Facebooknya pada 14 Oktober 2014 yang lalu. Dalam keterangannya, Dr. Bilal mengatakan bahwa pernikahan adalah solusi yang terbaik untuk mencegah penyebaran virus HIV.

"Statistik yang menarik, yang secara jelas menjadi pegangan saya dalam berargumen soal prinsip Islam yang menentang sex di luar nikah. Pencegahan terbaik untuk penyebaran HIV adalah lakukan sex hanya jika sudah menikah dan pantang untuk tidak menikah," tulisnya.

Tidak ada keterangan lebih dalam yang menjelaskan statistik tersebut, namun dari gambar itu bisa diperoleh gambaran sebagai berikut:

  1. Negara-negara dengan populasi muslim lebih dari 70% tidak ada yang masuk ke dalam lokasi penyebaran virus HIV.
  2. Tiga negara muslim yang termasuk lokasi penyebaran AIDS adalah Ethiopia, Nigeria dan Republik Chad, dengan catatan ketiganya merupakan negara dengan populasi muslim di bawah 70%.
  3. Hampir semua negara yang menjadi kawasan penyebaran AIDS adalah negara dengan populasi muslim di bawah 30%.
  4. Benin, Ghana dan Liberia adalah tiga negara dengan muslim minoritas namun tidak masuk ke dalam kawasan AIDS.
Sejumlah netizen pun memberi komentar positif terhadap peta tersebut dan menegaskan bahwa Islam adalah solusi bagi permasalahan umat manusia.

"Islam menjadikan semuanya mudah bagi kita, Allahu Akbar," tulis Assan Badjie.

"Jelas sekali, nikah adalah solusi bagi bencana yang sangat mematikan di dunia ini," ungkap Khalid Sheikh Ahmed.

Namun seorang peneliti Barat, Frank Jacobs mengkritisi gambar tersebut. Seperti dikutip dari situs bigthink.com, Senin (27/07/2015), Jacobs menuliskan artikel yang berjudul 'Benarkah Islam mencegah AIDS?'.

Jacobs mempertanyakan sumber dari gambar tersebut yang tidak dicantumkan oleh Dr. Bilal dan tidak dapat ditemukan dari riset online. Kemudian dia juga mempertanyakan apakah hubungan kedua peta itu adalah hubungan sebab akibat (A, karena B) atau hanya hubungan korelasi (A, dan juga B).

Dr. Bilal Philips adalah keturunan Jamaika yang besar dan masuk Islam di Kanada. Dia menyelesaikan program Master di King Saud University, Saudi Arabia dan program Doktoral di University of Wales. Kini dia tinggal di Qatar dan menjadi pengajar dan pembicara tentang topik-topik keislaman di beberapa stasiun televisi.

Hingga berita ini diturunkan, peta Dr. Bilal telah dishare sebanyak 12 ribu kali.

Post a Comment

0 Comments