Banjir Bandang, Muslim Kashmir Selamatkan Peziarah Hindu

Peziarah Hindu menujuk gua Armanath

bersamaislam.com - SRINAGAR, Semangat kemanusiaan ditunjukkan oleh Muslim Kashmir yang memberi pertolongan kepada peziarah Hindu setelah musibah banjir bandang melanda perkemahan mereka saat hendak berziarah ke kuil suci di gua Armanath, pegunungan Himalaya Timur, India.

“Aku tak bisa gambarkan musibah itu, sangat mengerikan," ujar Ayatri, seorang peziarah, Minggu (26/07).

Seperti diberitakan OnIslam (26/07), Ayatri adalah satu dari ratusan peziarah Hindu yang melakukan perjalanan ke gua Armanath dalam rangka ritual tahunan atau seperti ibadah haji dalam agama islam. Saat mereka membuat perkemahan di kawasan Gandarbal, saat itulah banjir datang menerjang seluruh tenda peziarah.

Ketika semua orang berlari menyelamatkan diri termasuk polisi dan tentara yang ikut berziarah, saat itu orang-orang muslim dari Kashmir berusaha memberi pertolongan meski membahayakan nyawa mereka.

"Banjir bandang tidak hanya menghancurkan tenda dan benda-benda lain, tetapi banyak peziarah yang hanyut terbawa air. Kami berteriak minta tolong, tetapi semua orang lari mencari keselamatan," cerita Ayatri, menggambarkan kejadian yang mengerikan tersebut.


"Penduduk lokal dari muslim Kashmir tiba-tiba muncul dan menyelamatkan kami termasuk dua orang anak kecil. Bagaimana aku bisa berterima kasih kepada mereka?” katanya penuh suka cita.

Seorang peziarah Hindu yang lain, Mathura Uttar Pradesh berkata bahwa Muslim pada hari itu benar-benar menghilangkan kesan jelek tentang agama Islam yang selama ini sering digambarkan oleh organisasi-organisasi Hindu.

“Aku dan suamiku tidak pernah membayangkan orang-orang Islam Kashmir yang kami benci ternyata menjadi penyelamat kami hari ini," sebut Pratibah Devi, yang terlihat lemah dan kelaparan.

"Jumat sore, kami menyadari apapun yang diberitakan oleh media-media di India tentang keburukan muslim Kashmir adalah kebohongan belaka. Orang-orang Kashmir tidak hanya berani tetapi sangat baik dan penolong,” tambahnya.

Soal polisi dan tentara India yang tidak memberikan bantuan, peziarah Hindu yang lain mengatakan jika mereka berhutang nyawa kepada orang-orang Islam di Kashmir.

"Dengan kedua tangan ini tertutup (bersalaman) aku sampaikan penghormatanku untuk seluruh muslim di sini, yang telah menyelamatkan anakku Rahul,” kata Anil Khana dari Chanakyapuri, New Delhi.

Seperti diketahui, kawasan Kashmir terbagi dua antara daerah di bawah kekuasaan India dan Pakistan. Perang menuntut kemerdekaan sudah terjadi tiga kali sejak tahun 1947. Pakistan dan PBB mendukung hak penduduk Kashmir untuk menentukan nasib diri sendiri, namun pilihan ini ditentang oleh India.

(Ahmad Yasin)