Ustadz Syafiq Basalamah Sebut ISIS Bikinan Ikhwanul Muslimin, Ahmad Dzakirin: Gak Logis

Ustadz Syafiq Basalamah memfitnah Ikhwanul Muslimin dan menyebut ISIS adalah bikinan Hasan Al-Banna.
Ustadz Syafiq Basalamah 

bersamaislam.com Jakarta - Sebuah video yang diunggah ke laman Youtube pada Selasa (18/10/2016) dan berisi ceramah Ustadz Syafiq Basalamah yang menuduh bahwa ISIS adalah bikinan Ikhwanul Muslimin menjadi viral di dunia maya. Sontak tuduhan tersebut dikecam oleh sejumlah pihak, salah satunya netizen yang bernama Ahmad Dzakirin. Dalam postingannya di laman facebook pada Kamis (15/6), ia menyebut bahwa tuduhan tersebut tidak logis dan mudah dipatahkan.

Berikut tulisan yang ia unggah ke linimasa facebook pribadinya.

"Diluar tidak paham sejarah dan dinamika dalam tubuh Ikhwanul Muslimin, Syafiq membangun silogisme tuduhan dari premis-premis yang lemah.

Mengaitkan Ikhwanul Muslimin dengan Al-Qaedah dan ISIS dan oleh karena itu, dianggap bertanggung jawab SAMA SAJA:

A. Mengaitkan Arab Saudi dengan aksi terorisme 9/11 September atas menara kembar WTC New York, karena

-15 dari 19 pembajak pesawat adalah warga Saudi.

- Usamah bin Laden dilahirkan dan dibesarkan di Saudi. Keluarga Bin Laden dekat kekuasaan dan memegang pelbagai bisnis penting di Saudi, termasuk sektor kontruksi.

- Baik Al Qaeda dan ISIS, secara aqidah adalah kelompok Salafi Wahabi dan secara fiqh bermadzabkan Hanabilah. Mereka di kalangan para analis politik sering disebut sebagai Salafisme jihadis, varian salafisme yang menjadi antitesis dari salafisme a-politik, pandangan resmi kerajaan Saudi.

B. Mengaitkan Arab Saudi dengan aksi terorisme kelompok Taliban di Afghanistan karena:

- Bersama Pakistan, memfasilitasi bangkitnya kelompok Taliban di bawah pengawasan AS di wilayah perbatasan sebagai upaya membendung kemenangan kelompok Mujahidin pasca tumbangnya kekuasaan komunis.

- Secara faktual, Arab Saudi (selain Pakistan dan Uni Emirat Arab) menjadi salah satu negara pertama yang mengakui pemerintahan Taliban sebelum kemudian dijatuhkan.

C. Membenarkan tuduhan Israel, Rusia, rejim Bashar Assad, Suriah dan As Sisi, Mesir. Padahal, mereka adalah negara dan rejim yang bermasalah karena penjajahan dan catatan buruk dalam kemanusiaan.

Dalam silogisme serupa namun cacat nalar, AS meratifikasi UU Keadilan Melawan Sponsor Terorisme yang memberikan hak kepada keluarga korban 9/11 untuk menuntut Arab Saudi bertanggung jawab atas aksi terorisme tersebut.

Jadi, jika tidak ingin membuat fitnah terhadap umat Islam, baiknya anda belajar terlebih dahulu.

Namun diluar itu, saya melihat Syafiq dan kelompok yang serupa telah kehilangan keadilan, sensitifitas dan simpatinya atas sebagian kelompok umat Islam yang difitnah dan dizalimi.

Dalam konteks ini, boleh jadi Menlu AS, Rex Tillerson atau mantan PM Inggris, David Cameron lebih punya sensitifitas dan derajat keadilan ketika tidak mau mengikuti permintaan Arab Saudi untuk memasukkan Ikhwan dalam daftar kelompok teroris.

Padahal sensitifitas dan keadilan adalah akhlak utama Islam."