Panglima Gatot Nurmantyo: Santri itu Cikal Bakal TNI

Panglima TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa para santri di Indonesia adalah cikal bakal TNI.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo shalat bersama ulama dalam guyuran hujan

bersamaislam.com Tasikmalaya - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Gatot Nurmantyo diguyur hujan bersama para ulama saat hendak berbuka puasa dalam agenda Safari Ramadan Panglima TNI di Lapangan Brigif 13 Galuh Tasikmalaya pada Rabu (21/6). Hujan turun deras sekitar lima menit sebelum azan magrib. Namun hujan deras tersebut tidak membuat Gatot, para ulama, ribuan anggota TNI dan santri mencari tempat berteduh. Mereka menikmati derasnya hujan sembari berbuka puasa dengan khitmat. Dalam agenda tersebut Gatot sempat menegaskan bahwa para santri di Indonesia adalah cikal bakal TNI.

Gatot yang duduk di samping didampingi Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum beserta para ulama
kemudian melaksanakan ibadah shalat Magrib dan tetap dalam keadaan diguyur hujan.

Setelah melaksanakan shalat Magrib, kemudian Gatot mulai berpidato di mimbar. Ia kemudian menyapa ulama dan seluruh tokoh yang hadir. Dalam pidatonya, ia mengucapkan rasa terima kasih kepada warga Indonesia yang telah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan ia mengatakan bahwa Indonesia adalah negara teraman selama Ramadan ini.

"Negara kita telah membuktikan diri sebagai negara yang paling aman di dunia, dan hal ini karena di Indonesia sangat banyak para ulama yang menenangkan ummat. Karena itu kita harus berterima kasih kepada para ulama," ujarnya.

Menurutnya, banyak yang tidak tahu bahwa panglima TNI pertama yaitu Panglima Jenderal Soedirman adalah seorang ulama. Karena itu, menurutnya, peran santri sangat penting dalam perjuangan pada saat belum merdeka.

"Para ulama-lah yang memerintah santri untuk berjuang. TNI dalam darahnya ya darah ulama, santri itu adalah cikal bakal TNI," tegasnya.

Dia juga menjelaskan bahwa Pancasila adalah hadiah Islam untuk Indonesia, karena itu ia meyakini takkan ada ulama yang mengiginkan perpecahan di negara ini.

"Ini saya ingatkan kembali bahwa Pancasila sila pertama itu Ketuhanan yang Maha Esa. Dan para ulama berkumpul demi Tuhan Yang Maha Esa, jadi tidak mungkin ulama merusak Bhinneka Tunggal Ika," jelasnya.

Selain itu, ia juga berharap agar prajuritnya bisa bersama-sama berjuang bersama para ulama untuk mengamankan NKRI.

"Saya ingatkan kepada prajurit saya supaya selalu berterima kasih kepada ulama atas bimbingannya. Sehingga kita bisa menjadi negara muslim yang bisa dicontoh oleh yang lain. Karena itu marilah kita jaga persatuan dan kesatuan negara ini agar tetap kokoh," pintanya.