Preman Pendukung Basuki Terlibat Kecurangan di Sejumlah TPS

Sebagian besar netizen mengatakan kecurangan Pilgub dilakukan oleh pendukung Ahok dengan ciri khas baju kotak-kotaknya.
TPS 033 Kemayoran ricuh karena sekitar 200 pemilih terancam tidak bisa memeilih

bersamaislam.com Jakarta - Seorang wartawati bernama Nanik Sudaryati menjaring sejumlah info kecurangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 di laman Facebook-nya pada Rabu (15/2). Sejumlah pelanggaran tersebut diungkapkan di laman komentar dan menunjukkan bahwa jumlah pelanggaran masih tergolong tinggi. Sebagian besar netizen mengungkapkan bahwa kecurangan dilakukan oleh para pendukung terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama dengan ciri khas baju kotak-kotaknya.

"Kecurangan Pilkada DKI hari ini luar biasa masif , dan terjadi di mayoritas TPS dengan berbagai modus. Mungkin kalau tidak terjadi kecurangan ASA menang telak satu putaran, atau yg masuk putaran kedua Anis dan Agus. Tolong tuliskan di komentar kecurangan -kecurangan yg Anda temui di TPS Anda. Tks," tulisnya di laman akun pribadinya.

"Data yg ditaruh di sini harus riil jangan copas hoax, atau isu," lanjutnya.

Setelah Nanik mem-posting status tersebut, sejumlah netizen mengungkapkan pengalaman pribadi mereka saat mengawal kotak suara.

"TPS 30 - 32 di Taman Rasuna parah mbak, kehabisan kertas suara, suami aku kan gak dapet C6 atau C5 trus aku lapor ke ketua TPS kel mentas katanya hari H suruh bawa KK dan KTP asli, jelas2 kami tinggal disini sdh belasan thn eh masih aja di tolak jd suamiku ndak nyoblos mbak. Tadi bolak balik ke TPS 3x, pagi anter aku krn aku dpt panggilan, trus kedua balik stlh jam 12 siang gantian aku nganter suami dg bawa KK dan KTP asli, smp sana disuruh bawa foto copynya juga, akhirnya kita pulang foto copy, lantas balik lagi eh sampai sana kertas suara habis...duh rasane kok nelongso temen yo mbak, bojoku yo nesu2 wis lah," tulis salah satu netizen bernama Dyas Haryadi.

"Di tps tempat sy,tps 56.sunter jaya.... Sy hampir memukul seorang etnks cina, yg masak mau milih tp tdk memnuhi syarat, dia lain rw rt, tp gak mau minta c6.dan nantang petugas tps, akhirnya mrka ga bs milih di tps t4 sy," ujar Achmad Chairullah.

"Lembaran yg dterima TPS sy hanya 10lembar, dan jumlah warga yg blm terdaftar sbg pemilih msh byk dan jumlah lembaran DPTb dgn jumlah kertas lembaran nyoblos tdk sesuai, lembaran nyoblosnya sisa banyak," ungkap Alverta Hyacintha Zubin.

"Tps 49 jakut rusuh, paslon no 2 nurunin preman dari flores. Maksa nyoblos hanya bermodalkan e-KTP...Lawaaaaaaaaann..!!! Merah putih.. !!!!," kata Dicky Mahessa Putra

para preman berseraam kotak-kotak yang berkeliaran di TPS 49 Jakut

"Pagi pagi juru kampanye dadakan ngarahin suruh pilih pasangan tertentu hadeuuh lieuur mau dilaporkan tetangga sendiri Pilkada gak setahun sekali tetangga an puluhan tahun kasihan juga kalau bermasalah," jelas Yudi Yusuf.

"Bu ini ada kertas suara sudah tercoblos No. 2 padahal pemilih belum mencoblos.Kejadiannya jam 08.00 pagi. Ini udah masuk berita online republika tadi ketua KPPSnya bicara langsung," ujar Chusnul Chotimah.

"TPS 81 pulogebang cakung Datang ibu2 maaf dr suku batak dia dtg terakhir jam 11.30 an, tdk ada DPT, tdk pny e KTP, Kk pun blm ada stempel kelurahan n rt awal mula saksi n petugas d TPS tdk mengizinkan ibu ini nyoblos tp entah knp ada satu petugas yg mbolehkan diduga ibu batak ini jg satu org petugas adalah ahoker," ungkap Murniati Ali.

Sejak status tersebut disebar, terhitung sudah lebih dari 30 laporan kecurangan yang sebagian besar dilakukan oleh timses paslon yang disebut-sebut didukung oleh warga keturunan Cina.

Melihat banyak kecurangan yang terjadi di dalam ajang pilgub tersebut, seorang netizen berharap agar ditunjukkan kebenaran dan menyadarkan timses yang telah berbuat curang.

"Ya Allah tunjukkanlah kebenaran buat kami semua dan sadarkan buat orang-orang yang berbuat curang. Aamiin ya robbal Alamiin," doa Moenzia Ramdani.