Megawati Sebut Jangan Jadi Orang Arab Kalau Mau Jadi Orang Islam

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa bila ingin jadi orang Islam, maka jangan menjadi orang Arab.
Megawati bersama Tibka Tjiptaning, penulis buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI"

bersamaislam.com Jakarta - Salah seorang elit Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bernama Megawati Soekarnoputri mempersoalkan orang yang beragama Islam namun menanggalkan ke-Indonesiaannya. Wanita yang menjabat sebagai Ketua Umum PDIP itu menyebut bahwa bila ingin jadi orang Islam, maka jangan menjadi orang Arab.

Pernyataan kontroversial tersebut disampaikannya dalam sambutan pada peringatan HUT ke-44 PDIP di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/1).

"Kalau kamu mau jadi Hindu, jangan jadi orang India. Kalau mau jadi orang Islam, jangan jadi orang Arab. Kalau mau jadi orang Kristen, jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah menjadi orang Indonesia dengan adat budaya Nusantara yang sangat kaya raya ini," ujar Megawati seperti dilansir Republika pada Selasa (10/1).

Dalam pidatonya tersebut, Megawati juga menyebut adanya pihak-pihak yang ia anggap antikeberagaman. Ia menyebutnya sebagai penganut ideologi tertutup yang memicu isu konflik bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Menurutnya, mereka juga bertentangan dengan Pancasila.

"Mereka memaksakan kehendak mereka sendiri, tidak ada dialog, apalagi demokrasi. Apa yang mereka lakukan hanyalah kepatuhan yang lahir dari watak kekuasaan totaliter dan dijalankan dengan cara-cara totaliter pula. Bagi mereka, teror dan propaganda adalah jalan kunci tercapainya kekuasaan," jelas Megawati.

Menurut Megawati, syarat mutlak hidupnya ideologi tertutup adalah dengan lahirnya aturan-aturan sampai dilarangnya pemikiran yang kritis. Mereka sangat menghendaki keseragaman dalam berpikir dan bertindak dengan memaksakan kehendak mereka.

Menurutnya, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup tersebut mempromosikan mereka sendiri sebagai para peramal masa depan. Ia menambahkan, para penganut ideologi tertutup tersebut kerap meramal kehidupan setelah dunia fana.

"Padahal mereka sendiri tentu belum pernah melihatnya," jelasnya.

Post a Comment

0 Comments