Presiden Yaman: Pemberontak Syiah Houthi Adalah Boneka Iran


bersamaislam.com - RIYADH, Saudi Arabia - Yaman kini berada di bawah kepungan tentara milisi radikal Syiah Houthi, yang dibantu oleh dukungan militer dan politik negara Iran yang terobsesi untuk mendominasi kawasan. Tidak ada keraguan lagi, bahwa kekacauan di Yaman telah dikendalikan oleh ketamakan Iran terhadap kekuasaan dan ambisinya untuk mengontrol seluruh kawasan.

Serangan Houthi adalah tindakan agresi terhadap masyarakat Yaman dan pemerintahan yang sah dan konstitusional, serta serangan terhadap kedaulatan dan keamanan negara Yaman.

Pemberontak Houthi adalah boneka dari pemerintahan Iran, dan pemerintah Iran tidak punya kepedulian terhadap nasib orang-orang Yaman, yang mereka pedulikan hanya bagaimana mendapatkan hegemoni di kawasan. Atas nama seluruh warga Yaman, saya menyerukan kepada para penyebab kekacauan ini untuk menyerah dan berhenti melayani ambisi orang lain.

Belum terlambat untuk menghentikan penghancuran negara. Houthi dipersilahkan ke meja perundingan, bukan di medan perang meneror warga negara sendiri.

Ambisi mereka harusnya adalah untuk melanggengkan keamanan dan kestabilan negara Yaman. Warga Yaman jangan berhenti menjalankan konstitusi dan mengimplementasikan hasil dari Dialog Nasional untuk menuju kepada transisi parlemen yang merepresentasikan wilayah utara dan selatan dan Inisiatif dari GCC (Gulf Cooperation Council), mekanisme ini telah didukung oleh PBB untuk menyelesaikan transisi politik.

Tapi Houthi dan pelindung mereka, mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, menolak untuk mengikuti roadmap perubahan yang sebelumnya telah mereka setujui. Saleh harus bertanggung jawab terhadap tindakan anarki dan pertumpahan darah di Yaman.

Operasi 'Decisive Storm', koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi, datang sebagai bantuan terhadap Yaman atas permintaan dari pemerintahan saya. Jika Houthi tidak menarik dan melucuti senjata milisi mereka dan bergabung dengan dialog politik, kami akan terus mendesak koalisi untuk melanjutkan serangan militer melawan mereka.

Dua minggu yang lalu, Yaman berada di tepi jurang. Dukungan Arab dan dunia internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah membawa kita menjauh dari tepi tersebut.

Pesan yang mereka sampaikan sangat jelas, Iran tidak bisa terus berkembang dengan mengorbankan integritas dan keamanan negara lain di kawasan.

Negara tetangga kita sangat yakin dengan apa yang mereka lihat, sebuah rumah tetangga sedang kebakaran dan apinya harus dipadamkan agar tetangga yang lain tidak ikut menjadi abu.

Kami akan tetap butuh dukungan internasional untuk memastikan pasukan militer berada di medan perang sekarang ini. Dan kami akan akan butuh pengawalan terhadap institusi sipil saat peperangan tidak dapat dihentikan, untuk mengembalikan pemerintahan saya ke ibukota Sana.

Jika Houthi tidak berhenti, mereka akan menjadi seperti Hizbullah, yang dibuat oleh Iran untuk mengancam warga di kawasan dan di luar. Kapal minyak yang melalui Laut Merah - yang dunia tergantung kepadanya - akan berada dalam bahaya, dan Al Qaeda serta kelompok radikal lain akan mudah untuk berkembang.

Ditulis oleh: Abdu Rabbu Mansour Hadi , President Yaman, yang saat ini berada di pengasingan di Arab Saudi, sebagaimana dikutip dari The New York Times (12/04).

[Ahmad Yasin]

Post a Comment

0 Comments