Saudara Lelaki Ahmad Merabet: Dia Dibunuh Oleh Muslim Yang Palsu

Ahmed Merabet

Paris (11/01), Malek Merabet, saudara laki-laki dari Ahmed Merabet, polisi yang gugur dalam penyerangan kantor Charlie Hebdo memberikan pernyataan pertamanya paska tragedi berdarah tersebut.

Ahmed Merabet, polisi yang gugur dalam penyerangan Charlie Hebdo, ditembak secara brutal oleh 'Muslim Yang Palsu', kata saudaranya dalam sebuah acara penghormatan pada Sabtu (10/01). Sambil menangis, dia juga menyinggung soal persatuan dan toleransi.

“Saudara saya adalah seorang muslim dan dia dibunuh oleh dua orang teroris, dua orang 'muslim yang palsu'. Islam adalah agama yang penuh kedamaian dan cinta. Dia sangat bangga mengenakan nama Ahmed Merabet, bangga menjadi bagian dari kepolisian yang membela nilai-nilai Republik ini - liberty, equality dan fraternity," katanya.

Malek mengingatkan, bahwa Perancis berhadapan dengan ekstrimis bukan dengan penduduk muslim.
"Aku melawan semua tindakan rasis, islamophobia dan anti semit. Jangan samakan antara ekstrimis dan muslim. Orang gila tidak akan memiliki agama," tambahnya.

Ahmed telah menjadi tulang punggung keluarga sejak kematian ayahnya 20 tahun yang lalu. Pria berusia 42 tahun itu sempat bekerja di sebuah perusahaan sebelum mendaftarkan dirinya sebagai polisi.

Merabet sedang berpatroli ketika para pelaku penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo akan melarikan diri dan langsung menembaknya.

Berita kematian seorang polisi muslim dengan cepat menyebar dan tagar #JeSuisAhmed digunakan oleh netizen sebagai aksi solidaritas.

Akun @Aboujahjah menuliskan twitnya, “Aku bukan Charlie, aku adalah Ahmed, polisi yang gugur. Charlie mempermainkan agama dan budayaku, dan aku mati karena membela hak-haknya.” (rl)

Post a Comment

0 Comments