Noam Chomsky: Serangan Charlie Hebdo Adalah Teroris, Begitu Juga Serangan Amerika dan Israel

Noam Chomsky

Noam Chomsky, profesor linguistik terkemuka di Amerika Serikat memberikan kritikannya kepada dunia barat khususnya pemerintahan Obama yang kerap melakukan serangan 'terorisme' dalam aksi militernya.

"Serangan Marinir melawan Fallujah pada bulan November 2004 adalah salah satu kejahatan terburuk dari invasi AS-Inggris ke Irak," kata Profesor di Institut Teknologi Massachusetts itu.

"Yang juga diabaikan dalam "perang melawan terorisme" adalah kampanye teroris yang paling ekstrim pada zaman modern yaitu kampanye pembantaian global oleh Barack Obama dengan target orang-orang yang dicurigai 'mungkin' berniat akan menyakiti kita. Ada 50 warga sipil yang tewas dalam serangan bom yang dipimpin AS di Suriah pada bulan Desember, namun hampir tidak dilaporkan," tulisnya seperti dilansir CNN, pada Senin (19/01).

Chomsky juga menyinggung soal serangan tentara Israel ke Gaza yang dia sebut sebagai serangan keji yang banyak memakan korban para jurnalis.

"Selama serangan keji Israel ke Gaza pada musim panas 2014, banyak wartawan dibunuh, beberapa kali bahkan di dalam mobil pers yang sudah diincar, bersama dengan ribuan korban lainnya," tambahnya.

Terkait serangan teroris terhadap majalah satir Perancis, Charlie Hebdo, Noam Chomsky menyindir bahwa selama ini Amerika juga sering menjadi pelaku terorisme.

"Serangan Charlie Hebdo adalah terorisme, begitu juga serangan NATO terhadap stasiun TV di Serbia tahun 1999. Kejahatan mereka terorisme, sementara serangan kita bukan kejahatan tapi pembelaan diri yang mulia?" katanya menyindir.

Post a Comment

0 Comments